Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Penyebab Mobilitas Sosial Indonesia pada Pemerintahan Masa Hindia Belanda
18 Oktober 2024 20:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Kantong Sosiologi SMA IPS Super Lengkap Kelas, Agung S.S. Raharjo, S.Sos, (2009: 144), mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga dan kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.
Mobilitas ini berasal dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
3 Penyebab Mobilitas Sosial Indonesia pada Pemerintahan Masa Hindia Belanda
Terjadinya mobilitas sosial masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda disebabkan oleh berkembangnya beberapa penyebab utama, yaitu:
1. Perkebunan Besar
Kebijakan politik pintu terbuka memungkinkan modal asing melakukan investasi di Indonesia, sehingga menyebabkan berkembangnya perkebunan besar.
Perkebunan ini membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga banyak orang berpindah dari desa ke kota untuk bekerja.
ADVERTISEMENT
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, perkebunan besar dikelola oleh pemerintah kolonial dengan skala yang luas. Perkebunan ini memainkan peran penting dalam mobilitas sosial masyarakat Indonesia.
2. Urbanisasi
Urbanisasi pada pemerintahan kolonial Hindia Belanda yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pembangunan besar sering kali diikuti oleh pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan rel kereta api, yang mendorong urbanisasi.
Banyak orang berpindah ke kota-kota baru yang terbentuk sebagai pusat administrasi, perdagangan, dan industri menarik banyak orang untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.
Perkebunan besar dan industri yang berkembang membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga banyak yang berpindah ke kota untuk bekerja di sektor-sektor tersebut.
3. Sistem Tanam Paksa
Sistem ini mengharuskan rakyat menanam tanaman tertentu yang bernilai ekonomi tinggi untuk kepentingan pemerintah Kolonial. Hal ini juga membuka peluang bagi sebagian rakyat untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada sistem ini mengharuskan petani pribumi menanam tanaman ekspor seperti kopi, teh, dan juga tebu di sebagian tanah petani tersebut. Meskipun banyak yang menderita, ada juga yang berhasil memanfaatkan sistem ini untuk meningkatkan penghasilan.
Jadi, terjadinya mobilitas sosial masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda disebabkan oleh berkembangnya beberapa faktor, yaitu perkebunan besar, urbanisasi, dan sistem tanam paksa. (NOV)