Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Penyebab Revolusi Melati di Mesir yang Memicu Perubahan Sosial dan Politik
22 Desember 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyebab revolusi melati di Mesir yang memicu perubahan sosial dan politik berkaitan dengan ketidakpuasan rakyat terhadap kondisi ekonomi, politik, dan sosial.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman ojs.unsulbar.ac.id, Pergolakan politik di Timur Tengah yang dikenal dengan “Jasmine Revolution” (Revolusi Melati) mulai timbul di semenanjung Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pergolakan politik tersebut terjadi di penghujung tahun 2010 dan menyebar sangat cepat ke masing-masing negara di kawasan tersebut hingga tahun 2011.
3 Penyebab Revolusi Melati di Mesir yang Memicu Perubahan Sosial dan Politik
Penyebab revolusi Melati di Mesir, yang terjadi pada tahun 2011, merupakan bagian dari rangkaian perubahan besar di kawasan Timur Tengah yang dikenal dengan "Musim Semi Arab".
Revolusi ini dipicu oleh berbagai faktor yang mendalam, yang berakar pada ketidakpuasan terhadap pemerintahan Presiden Hosni Mubarak yang sudah berkuasa lebih dari 30 tahun. Berikut adalah tiga penyebab utama yang mendorong terjadinya revolusi ini:
ADVERTISEMENT
1. Ketidakpuasan Ekonomi
Salah satu penyebab utama Revolusi Melati adalah masalah ekonomi yang serius. Tingginya angka pengangguran, inflasi, dan ketimpangan sosial-ekonomi menyebabkan banyak warga Mesir hidup dalam kondisi miskin dan terpinggirkan.
Kelompok muda, yang merupakan mayoritas penduduk Mesir, merasa tidak memiliki peluang untuk memperbaiki kondisi hidup mereka, yang akhirnya memicu ketegangan sosial.
2. Represi Politik dan Korupsi
Pemerintahan Hosni Mubarak dikenal dengan praktik otoritarianisme yang membatasi kebebasan politik dan hak asasi manusia.
Penindasan terhadap oposisi, sensor terhadap media, dan praktik korupsi yang merajalela menciptakan rasa ketidakadilan di kalangan masyarakat. Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang represif ini mendorong aksi protes besar-besaran.
3. Pengaruh Media Sosial
Media sosial memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan mobilisasi massa.
Aktivis muda menggunakan platform seperti Facebook, Twitter, dan YouTube untuk mengorganisir demonstrasi dan menggalang dukungan internasional.
ADVERTISEMENT
Hal ini memungkinkan protes yang awalnya terbatas menjadi gerakan nasional yang tidak bisa dibendung oleh pemerintah.
Ketiga faktor tersebut menyatu dan menyebabkan gelombang protes yang akhirnya menggulingkan Mubarak, membuka jalan bagi perubahan sosial dan politik yang lebih besar di Mesir. (Arf)