Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
3 Perubahan Paradigma Penulisan Sejarah pada Masa Nasional
15 November 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perubahan paradigma penulisan sejarah pada masa nasional dimulai sejak awal abad ke-20, dan mengalami perkembangan yang signifikan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
ADVERTISEMENT
Hal ini mencerminkan semangat untuk membangun identitas nasional melalui narasi sejarah yang lebih inklusif dan relevan dengan perjuangan rakyat Indonesia.
Perubahan Paradigma Penulisan Sejarah pada Masa Nasional
Perubahan yang terjadi dalam penulisan sejarah menggambarkan proses pembentukan historiografi Indonesia yang semakin nasionalis dan independen. Mengutip dari situs kemdikbud.go.id, berikut perubahan paradigma penulisan sejarah pada masa nasional .
1. Dari perspektif kolonial ke perspektif nasional
Pada masa kolonial, sejarah Indonesia ditulis dari sudut pandang kolonialis. Ini cenderung mengabaikan peran dan pengalaman rakyat lokal.
Setelah kemerdekaan, paradigma ini bergeser ke perspektif nasional, dengan fokus pada pengalaman dan perjuangan rakyat Indonesia.
Perubahan paradigma penulisan sejarah pada masa nasional dimulai sejak kesadaran untuk menulis sejarah yang mewakili suara masyarakat Indonesia.
Tokoh-tokoh kunci seperti Soekarno dan Hatta menjadi pusat narasi sejarah yang mendukung perjuangan kemerdekaan, memperkuat identitas nasional, dan membentuk kesadaran kolektif rakyat.
ADVERTISEMENT
2. Metode penulisan yang berubah
Selain bergeser dalam perspektif, perubahan paradigma penulisan sejarah pada masa nasional dimulai sejak sejarawan mulai mengadopsi metode yang lebih analitis dan kritis.
Penulisan sejarah tidak lagi terbatas pada kisah naratif, tetapi semakin kaya dengan pendekatan analitis yang mengutamakan pemahaman mendalam.
Selain itu, sejarawan mulai menggunakan sumber-sumber lokal yang sebelumnya terabaikan.
Hal ini memberikan perspektif baru yang lebih beragam dan menggambarkan situasi yang sebenarnya.
Pendekatan baru ini memungkinkan sejarawan untuk mengeksplorasi berbagai sudut pandang, menambah kedalaman informasi dalam historiografi nasional.
3. Pergeseran ke paradigma Indonesiasentris
Paradigma baru yang disebut "Indonesiasentris" mulai berkembang setelah tahun 1945, ketika sejarah nasional mulai diarahkan pada pembentukan identitas historis yang berfokus pada kepentingan bangsa Indonesia.
Pendekatan ini menekankan pada kedaulatan bangsa, dengan narasi yang lebih inklusif dan mencerminkan kehidupan masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Sejarawan mulai mengkritik historiografi kolonial dan berupaya menciptakan narasi sejarah yang lebih adil dan representatif.
Jadi, perubahan paradigma penulisan sejarah pada masa nasional dimulai sejak abad-20 dan terus mengalami perkembangan.
Perubahan-perubahan ini tidak hanya menandai evolusi dalam penulisan sejarah , tetapi juga menjadi bagian penting dalam membentuk identitas nasional Indonesia yang kuat dan berdaulat. (Echi)