Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
3 Tari Tradisional Jambi, Warisan Budaya yang Penuh Makna
23 Februari 2025 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tari tradisional Jambi merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah, dan kearifan lokal, serta kehidupan masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Dengan gerakan yang khas, dan musik pengiring yang menarik, tarian-tarian ini tidak hanya menjadi bagian dari upacara adat, tetapi juga sebagai sarana ekspresi seni yang memperkuat identitas daerah.
Tari Tradisional Jambi
Berada di Pulau Sumatera, Jambi, dihuni oleh berbagai suku, seperti Melayu, Suku Anak Dalam, dan Suku Kerinci. Keberagaman etnis ini melahirkan berbagai tari tradisional Jambi yang beragam, dan memberikan makna sosial, adat, dan religi masyarakatnya.
Berikut adalah tari tradisional Jambi sebagai warisan budaya yang penuh makna.
1. Tari Sekapur Sirih
Mengutip dari situs journal.isi-padangpanjang.ac.id, tari sekapur sirih sering dipentaskan dalam berbagai acara adat, atau penyambutan tamu yang ada di Kabupaten Merangin, sebagai bentuk penghargaan, penghormatan, dan penerimaan.
Sirih dalam budaya Melayu adalah simbol penghormatan, dan kebersamaan, yang juga melambangkan harapan akan hubungan yang baik, dan penuh berkah antara tamu, dan tuan rumah.
ADVERTISEMENT
2. Tari Tabur Beras Kunyit
Mengutip dari Jurnal Pendidikan Tambusai Cindy Kirana, (2024: 27578), tari tabur beras kunyit merupakan identitas budaya masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang dipentaskan dalam acara penyambutan, dan mencerminkan adat sopan santun.
Memiliki makna simbolis yang mendalam, beras kunyit yang digunakan dalam tarian ini melambangkan doa keselamatan, dan suka cita, serta memuliakan tamu dengan melemparkan beras kunyit sebagai salam penghormatan.
3. Tari Skin
Mengutip dari Jurnal Ilmu Humaniora, Mahdi Bahar dkk, (2018:253), tari skin berkembang di Kabupaten Merangin, Jambi, memiliki karakter tarian gagah yang cekatan, tangkas serta penuh energi dan vitalitas.
Menggambarkan perempuan-perempuan yang tangguh, dan mampu mempelajari bela diri, terutama menggunakan pisau (skin) untuk berjaga-jaga menghadapi serangan musuh.
Seiring perkembangan kebudayaan tari skin sering ditampilkan oleh sekelompok perempuan dalam berbagai acara adat, hiburan rakyat, ataupun kegiatan dari pemerintahan untuk penyemarak acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Keberagaman tari tradisional Jambi ini mencerminkan kekayaan budaya di daerah tersebut.
Pelestarian, dan pengenalan tari-tarian ini penting agar generasi muda tetap mengenal, dan mencintai warisan budaya, serta memperkaya seni Indonesia di kancah nasional maupun internasional. (Idaftrn)