Konten dari Pengguna

4 Adat Istiadat Suku Batak yang Menarik Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Agustus 2024 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Adat Istiadat Suku Batak. Sumber: Unsplash.com/Afif Ramdhasuma
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Adat Istiadat Suku Batak. Sumber: Unsplash.com/Afif Ramdhasuma
ADVERTISEMENT
Batak merupakan salah satu nama suku di Indonesia yang mempunyai banyak adat istiadat. Salah satu contoh adat istiadat suku Batak adalah mangulosi.
ADVERTISEMENT
Mangulosi merupakan tradisi pemberian kain tenun khas Batak yang bernama ulos. Selain mangulosi, masih ada adat istiadat lain dari suku batak, seperti martumpol, marhata sinamot, dan mambosuri.

4 Adat Istiadat Suku Batak

Ilustrasi Adat Istiadat Suku Batak. Sumber: Unsplash.com/Jesman fabio
Adat istiadat merupakan kebiasaan sosial yang telah lama ada dalam lingkungan masyarakat, suku, atau kelompok etnis. Keberadaan adat istiadat dalam lingkungan masyarakat mempunyai kaitan dengan faktor sosial budaya, misalnya tradisi dan kepercayaan.
Kondisi bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku membuatnya juga memiliki banyak adat istiadat. Salah satu di antaranya yaitu keberagaman adat istiadat suku Batak.
Berikut adalah empat contoh adat istiadat yang biasa dilaksanakan oleh suku Batak, mulai dari mangulosi sampai dengan mambosuri.

1. Mangulosi

Salah satu ritual atau tradisi khas suku Batak adalah mangulosi. Mengutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya karya Pram (2013: 57), mangulosi adalah acara pemberian kain tenun khas Batak yang diberi nama ulos.
ADVERTISEMENT
Kain tersebut mempunyai makna pemberian perlindungan dari segala cuaca dan keadaan. Pihak yang dapat mengulosi bukan sembarang orang, melainkan orang yang dituakan dalam adat Batak atau hula-hula.

2. Martumpol

Mengutip dari buku Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba karya Simanjuntak (2009: 310), martumpol adalah salah satu upacara di gereja. Layaknya adat istiadat, upacara martumpol juga mempunyai tujuan khusus.
Simanjuntak (2009: 10) juga menjelaskan bahwa upacara itu untuk mencatatkan umur, serta mempersiapkan pengumuman rencana perkawinan sehingga orang yang merasa punya persoalan cinta yang belum tuntas dengan calon pengantin dapat melakukan gugatan sehingga rencana perkawinan dapat atau tidak dapat dilanjutkan.

3. Marhata Sinamot

Marhata sinamot juga termasuk adat istiadat Batak yang mempunyai kaitan dengan pernikahan seperti martumpol. Namun, pelaksanaan dan tujuan marhata sinamot berbeda dengan martumpol.
ADVERTISEMENT
Marhata sinamot merupakan diskusi tentang berbagai macam hal tentang pernikahan, termasuk jumlah sinamot yang akan diserahkan oleh pria. Jadi, jumlah sinamot pun ditetapkan melalui proses negosiasi.

4. Mambosuri Boru

Mambosuri boru atau mangirdak merupakan upacara adat terkait tujuh bulanan. Upacara tersebut merupakan ungkapan syukur serta doa agar diberi rezeki, kesehatan, serta keselamatan.
Pada upacara tersebut, pihak mertua akan menyiapkan makanan serta perlengkapan adat ke rumah pasangan. Tradisi tersebut biasanya dilakukan oleh masyarakat Batak, terutama suku Toba.
Berdasarkan pemaparan di atas, jelas bahwa adat istiadat suku batak sangat banyak. Empat di antaranya adalah mangulosi, martumpol, marhata sinamot, dan mambosuri. (AA)