Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
4 Ancaman di Bidang Politik yang Harus Segera Ditangani
17 April 2025 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dinamika politik di berbagai negara, termasuk Indonesia, terus mengalami perubahan yang cepat dan kompleks. Ancaman di bidang politik harus segera ditangani karena dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Ancaman Non-Militer terhadap Ibu Pertiwi, Fahrizal S. Siagian, (2023: 180), ancaman merupakan setiap usaha, aktivitas, atau kegiatan yang dianggap dapat menimbulkan masalah maupun kegelisahan.
Ancaman di Bidang Politik
Di tengah kemajuan teknologi informasi dan keterbukaan global, muncul berbagai ancaman yang dapat mengganggu stabilitas politik. Berikut adalah ancaman di bidang politik yang harus segera ditangani.
1. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Korupsi merampas hak rakyat karena anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pelayanan publik justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Kolusi dan nepotisme, di sisi lain, menciptakan iklim politik yang tidak sehat karena keputusan diambil bukan berdasarkan kompetensi dan kepentingan publik, melainkan atas dasar hubungan dekat dan saling menguntungkan.
Dampak dari KKN sangat luas, mulai dari menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah hingga merusak sistem demokrasi.
ADVERTISEMENT
Jika dibiarkan, KKN akan menciptakan budaya permisif terhadap pelanggaran hukum.
2. Polarisasi Politik
Polarisasi politik terjadi ketika masyarakat terpecah ke dalam dua kutub atau lebih yang saling bertentangan secara tajam dalam pandangan politiknya. Di era media sosial, polarisasi menjadi semakin tajam.
Polarisasi yang berlebihan dapat menghambat proses demokrasi, karena membuat kerja sama antar pihak dalam pemerintahan sulit dilakukan.
Selain itu, polarisasi memicu konflik sosial, menurunkan kualitas diskursus publik, dan menciptakan ketegangan.
3. Intervensi Asing
Intervensi asing dalam politik suatu negara sering kali dilakukan secara halus melalui jalur diplomasi, ekonomi, atau teknologi. Bentuknya bisa berupa pendanaan terhadap partai politik atau lembaga tertentu dan tekanan politik dari negara kuat.
Dampak intervensi asing sangat berbahaya, terutama jika tidak memiliki sistem pertahanan informasi dan diplomasi yang kuat. Kedaulatan nasional bisa terganggu, kebijakan dalam negeri tidak independen, dan stabilitas politik terancam.
ADVERTISEMENT
4. Politik SARA
Politik SARA adalah penggunaan isu-isu identitas untuk memperoleh dukungan politik. Meski sering dianggap strategi jitu untuk meraih simpati kelompok tertentu, politik SARA sesungguhnya sangat berbahaya.
Penggunaan isu SARA dalam politik dapat menimbulkan konflik horizontal yang berkepanjangan, bahkan kekerasan. Ia juga berpotensi menciptakan diskriminasi sistematis terhadap kelompok tertentu.
Demikianlah ancaman di bidang politik yang harus segera ditangani. Mengidentifikasi berbagai bentuk ancaman tersebut dapat dilakukan sebagai upaya menjaga ketahanan politik suatu negara. (Nab)
Baca Juga: Penerapan Demokrasi dengan Sistem Referendum