Konten dari Pengguna

Penerapan Demokrasi dengan Sistem Referendum

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 April 2025 8:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Demokrasi dengan Sistem Referendum. Pexels/Element5 Digital
zoom-in-whitePerbesar
Demokrasi dengan Sistem Referendum. Pexels/Element5 Digital
ADVERTISEMENT
Demokrasi, sebagai sistem pemerintahan yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, terus berevolusi dalam mencari mekanisme terbaik untuk mewujudkan aspirasi warga negara. Salah satunya adalah demokrasi dengan sistem referendum.
ADVERTISEMENT
Penerapannya dalam kerangka demokrasi menawarkan potensi besar untuk meningkatkan legitimasi kebijakan dan memberdayakan rakyat dalam pengambilan keputusan yang krusial.

Demokrasi dengan Sistem Referendum

Negara Penganut Demokrasi dengan Sistem Referendum. Pexels/Robert Stokoe
Apa itu demokrasi dengan sistem referendum? Berikut ini adalah penjelasannya berdasarkan sumber study.com dan opil.ouplaw.com.
Secara sederhana, referendum adalah pemungutan suara langsung oleh seluruh atau sebagian besar pemilih dewasa untuk memutuskan suatu isu kebijakan atau undang-undang tertentu.
Berbeda dengan pemilihan umum yang memilih perwakilan rakyat, referendum memberikan kesempatan kepada warga negara untuk secara langsung memberikan suara "ya" atau "tidak" terhadap sebuah proposal.
Penerapan sistem ini dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari referendum wajib untuk perubahan konstitusi hingga referendum konsultatif untuk mendapatkan masukan publik terhadap kebijakan tertentu.
Penerapan demokrasi dengan sistem referendum menawarkan potensi besar untuk memperkuat partisipasi publik, meningkatkan legitimasi kebijakan, dan mewujudkan kedaulatan rakyat secara lebih langsung.
ADVERTISEMENT
Namun, implementasinya perlu dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan potensi tantangan seperti manipulasi informasi, perlindungan hak minoritas, dan kompleksitas isu.
Dengan mekanisme yang transparan, informasi yang akurat, dan perlindungan terhadap hak-hak seluruh warga negara, referendum dapat menjadi instrumen yang efektif dalam memperkaya dan memperdalam praktik demokrasi.
Suara rakyat, yang diekspresikan melalui referendum, dapat menjadi pilar utama dalam membangun kebijakan yang lebih responsif dan akuntabel.

Demokrasi dengan Sistem Referendum Masih Diterapkan di Negara Mana?

Negara Penganut Demokrasi dengan Sistem Referendum. Pexels/Catarina Sousa
Demokrasi dengan sistem referendum masih diterapkan di negara Australia, Swiss, dan Maroko. Mengutip laman aceproject.org dan indonesia.embassy.gov.au, inilah penjelasannya:

1. Australia

Amandemen UUD Australia hanya bisa dilakukan melalui referendum nasional. Seluruh pemilih dewasa yang terdaftar harus ikut serta dalam referendum.
Perubahan UUD harus disetujui oleh mayoritas ganda, yaitu mayoritas pemilih nasional dan mayoritas pemilih di mayoritas negara bagian.
ADVERTISEMENT

2. Swiss

Rakyat Swiss dapat mengajukan inisiatif umum untuk memaksakan referendum. Untuk mengajukan inisiatif, diperlukan 100.000 tanda tangan dukungan.
Setelah inisiatif memenuhi syarat, parlemen Swiss akan memberikan saran kepada rakyat.
Pemungutan suara double-yes memungkinkan pemilih untuk menyetujui inisiatif asli dan tanggapan pemerintah.

3. Maroko

Maroko telah melaksanakan beberapa referendum, sebagian besar terkait dengan konstitusi.
Demikian penjelasan tentang demokrasi dengan sistem referendum dan negara penganutnya.