Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
4 Cara Pemasaran Wayang Kulit di Era Modern agar Tetap Lestari
24 November 2024 10:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara pemasaran wayang kulit di era modern harus lebih kreatif dan menggunakan media-media kekinian. Kesenian wayang kulit itu sendiri telah ada sejak zaman 9 wali di wilayah Pulau Jawa, yakni oleh Sunan Kalijaga.
ADVERTISEMENT
Wayang kulit, dalam buku Mengenal Kesenian Nasional 1 Wayang, Kustopo, (2019:4-5), wayang kulit merupakan bentuk baru wayang purwa. Wayang dalam wujud baru ini, menghilangkan wujud gambaran manusia.
Wayang kulit dibuat dari bahan kulit kerbau yang agak ditipiskan dengan wajah digambarkan miring, ukuran tangan dibuat lebih panjang dari ukuran tangan manusia, sehingga sampai di kaki.
Cara Pemasaran Wayang Kulit di Era Modern
Cara pemasaran wayang kulit pernah diteliti oleh Tjien Liem Liman, Bedjo Riyanto, dan Elisabeth Christine, dalam penelitian Perancangan Media Promosi Kesenian Wayang Orang di THR Surabaya dalam petra.ac.id.
Berikut adalah cara pemasaran wayang kulit di era modern, agar tetap dikenal masyarakat, khususnya kaum muda. Beberapa cara pemasarannya merupakan hasil dari penelitian di atas.
ADVERTISEMENT
1. Menggunakan Media Sosial
Promosi kesenian wayang kulit bisa dilakukan di zaman modern dengan memanfaatkan media baru yang dekat dengan masyarakat. Media sosial, seperti: Instagram, TikTok, dan Facebook bisa jadi pilihan tepat untuk mempromosikan kesenian tradisional ini.
Pengurus sanggar atau bahkan dalang, bisa memposting pengetahuan tentang wayang kulit hingga jadwal pementasan melalui ketiga media sosial ini.
2. Menggunakan Kanal YouTube Sanggar sebagai Media di Balik Layar Pentas
Kanal YouTube juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan wayang kulit. Kanal YouTube bisa jadi sarana memperlihatkan bagaimana proses sebuah pementasan wayang kulit akan dilakukan.
3. Mengikutsertakan Sanggar Pewayangan dalam Pentas di Museum
Sanggar pewayangan juga bisa menyebarkan proposal kerja sama dengan museum.Namun, kerja sama dengan museum bisa jadi pilihan yang tepat. Museum dapat menjalankan program pelestarian kebudayaan dengan menghadirkan pentas wayang kulit singkat.
4. Bekerja Sama dengan Agensi Pariwisata untuk Wisatawan Asing
Selain ketiga cara pemasaran di atas, sanggar pewayangan juga dapat bekerja sama dengan agensi pariwisata yang mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia. Wisatawan asing, biasanya akan menyukai kesenian tradisional.
ADVERTISEMENT
Sebagai workshop untuk orang asing, pentas pewayangan bisa dibuat sesingkat mungkin. Tujuannya untuk dapat mengenalkan kesenian wayang kepada orang asing.
Demikian beberapa cara pemasaran wayang kulit di era modern. Dengan memanfaatkan media sosial, untuk menjangkau masyarakat dan juga menarik minat wisatawan asing, pelestarian kebudayaan wayang kulit bisa dilakukan. (BrenF)
Baca juga: Sejarah Hari Wayang Nasional di Indonesia