Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
4 Ciri Ilmu Sosiologi sebagai Suatu Ilmu Pengetahuan yang Penting Diketahui
3 Desember 2023 22:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu ciri ilmu sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yaitu bersifat empiris.
ADVERTISEMENT
Secara etimologis, sosiologi berasal dari dua kata latin, pertama socius yang berarti rekan, teman, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi dapat disimpulkan bahwa sosiologi berarti ilmu tentang bermasyarakat.
Dikutip dari buku Sosiologi: Jilid 1 karya Kun Manyati dan Juju Suryawati, berikut beberapa ciri dari ilmu sosiologi.
Ciri Ilmu Sosiologi
Apakah sosiologi adalah sebuah ilmu pengetahuan? Pada dasarnya, pengetahuan muncul karena rasa ingin tahu manusia tentang hal-hal dalam kehidupan yang tidak dimengerti.
Manusia ingin mengetahui kebenaran tentang hal-hal tersebut, setelah mengetahuinya mereka masih mencari pengetahuan tentang hal lainnya. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan karena mengandung beberapa unsur terkait pengetahuan.
Berikut beberapa ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
1. Sosiologi Bersifat Empiris
Ciri yang pertama yaitu sosiologi yang bersifat empiris artinya dalam melakukan kajian tentang masyarakat harus didasarkan pada hasil observasi. Kajian tersebut tentunya tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat.
2. Sosiologi Bersifat Teoritis
Sosiologi yang bersifat teoritis berarti sedang berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi sendiri adalah kerangka dari unsur-unsur yang didapat dalam observasi, disusun secara logis, dan bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat.
3. Sosiologi Bersifat Kumulatif
Selanjutnya ada sosiologi yang bersifat kumulatif, berarti teori-teori sosiologi terbentuk berdasarkan teori yang telah ada sebelumnya. Artinya teori-teori yang sudah ada sebelumnya diperbaiki, diperluas, serta diperhalus dari teori-teori lama.
4. Sosiologi Bersifat Non-Etis
Sosiologi bukan mencari baik buruknya suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis. Hal ini yang menyebabkan para sosiolog tidak bertugas untuk berkhotbah dan mempergunjingkan baik buruknya tingkah laku sosial masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tokoh pertama yang meletakkan sosiologi sebagai ilmu adalah Emile Durkheim. Emile Durkheim menyatakan bahwa sosiologi memiliki objek kajian yang jelas berupa fakta sosial.
Fakta sosial ini didefinisikan sebagai sebuah cara berpikir, bertindak, dan merasa yang berada di luar individu. Bahkan fakta sosial ini memiliki kekuatan memaksa yang mengendalikannya.
Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang mana ini dinyatakan oleh Emile Durkheim. Hal ini juga semakin diperkuat dengan ciri ilmu sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat sesuai penjelasan tersebut. (DSI)