Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
4 Senjata Tradisional Banten dan Kegunaannya
24 Februari 2025 16:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari tribratanews.polri.go.id, beberapa senjata tradisional dari Banten yang terkenal antara lain Golok Ciomas, Golok Sulangkar, Bedog, dan Congkrang.
Penggunaan dan pelestarian senjata-senjata tradisional ini mencerminkan identitas budaya masyarakat Banten yang dekat dengan kearifan lokal.
Ragam Senjata Tradisional Banten dan Fungsinya
Senjata tradisional Banten telah menjadi simbol kebesaran, keperkasaan, dan kearifan lokal masyarakat setempat. Hingga kini, beberapa senjata masih digunakan dalam berbagai upacara adat dan seni bela diri tradisional.
Sebagai daerah yang pernah menjadi pusat Kesultanan Banten, banyak peninggalan sejarah yang menunjukkan bahwa masyarakat Banten memiliki keterampilan tinggi dalam pembuatan senjata.
Beberapa di antaranya dibuat dengan teknik khusus dan penuh filosofi dalam setiap ukiran maupun bentuknya.
1. Golok Ciomas
Golok Ciomas adalah salah satu senjata tradisional dari Banten yang paling terkenal. Senjata ini berasal dari daerah Ciomas, Serang, dan dikenal memiliki kualitas baja yang sangat tajam serta memiliki kekuatan mistis bagi sebagian masyarakat.
ADVERTISEMENT
Golok ini digunakan dalam berbagai keperluan, mulai dari alat pertahanan diri, perburuan, hingga pertanian.
Selain itu, Golok Ciomas juga menjadi bagian dari budaya pendekar Banten yang terkenal dengan ilmu bela dirinya, seperti dalam aliran silat Cimande dan Cikalong.
Hingga kini golok Ciomas masih sering digunakan dalam upacara adat dan sebagai simbol kehormatan bagi masyarakat Banten.
2. Kujang Banten
Meskipun lebih identik dengan Jawa Barat, kujang juga ditemukan di Banten dan memiliki ciri khas tersendiri. Kujang Banten memiliki bilah yang lebih ramping dengan lekukan tajam yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan.
Kujang Banten ini melambangkan kebesaran dan kekuasaan. Dalam beberapa tradisi, kujang sering diberikan kepada pemimpin adat atau tokoh yang dihormati sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
3. Bedog
Bedog adalah pisau besar khas Banten yang sering digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Bentuknya menyerupai golok, tetapi lebih panjang dan tebal.
Hal tersebut membuat senjata ini cocok untuk menebang kayu, berburu, atau digunakan dalam pertarungan.
Selain itu, bedog juga digunakan dalam beberapa ritual adat, terutama dalam acara penyembelihan hewan atau sebagai alat pelengkap dalam pertunjukan seni bela diri tradisional. Banyak pendekar Banten yang membawa bedog sebagai senjata cadangan dalam pertarungan.
4. Trisula
Trisula adalah senjata berbentuk tombak bercabang tiga yang digunakan oleh para pendeta atau pemimpin adat dalam upacara sakral.
Senjata ini memiliki nilai spiritual tinggi dan sering dikaitkan dengan ajaran Hindu-Buddha yang pernah berkembang di wilayah Banten.
Dalam sejarahnya, trisula digunakan sebagai alat perlindungan diri serta simbol kekuatan dewa dalam kepercayaan masyarakat kuno.
ADVERTISEMENT
Saat ini trisula masih dapat ditemukan dalam berbagai pertunjukan seni tradisional maupun sebagai pusaka di beberapa keluarga keturunan bangsawan Banten.
Jadi selain untuk pertahanan maupun berburu, senjata tradisional Banten juga mengandung makna budaya yang melekat dengan keaifan lokal masyarakat. (rudin).