4 Tokoh Islam Piagam Jakarta dan Perannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 April 2024 22:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tokoh Islam Piagam Terbuka. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tokoh Islam Piagam Terbuka. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada empat tokoh Islam dalam Piagam Jakarta yang perannya tidak dapat dipisahkan, terutama untuk merumuskan sila pertama dalam UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut ini akan membahas lebih lanjut tentang tokoh Islam dalam Piagam Jakarta dan juga perannya di dalam perumusan UUD 1945.

Tokoh Islam Piagam Jakarta

Ilustrasi tokoh Islam Piagam Jakarta. Foto: Pixabay
Piagam Jakarta menjadi konsep dasar Mukadimah UUD 1945 yang merupakan puncak pemikiran tentang kenegaraan dan gerakan Islam.
Piagam Jakarta disusun oleh 9 tokoh bangsa yang terdiri dari 4 tokoh nasionalis, 4 tokoh Islam, dan 1 tokoh Kristen berdasarkan buku Islam Liberal Indonesia: Tokoh, Gagasan, dan Respon Kritis karya Muhammad Afif.
Piagam Jakarta disusun oleh Soekarno, Moh. Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Soebardjo, A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakkir, Wahid Hasyim, dan Agus Salim.
Muh. Yamin adalah orang yang memberi nama rumusan dasar negara tersebut dengan nama Piagam Jakarta yang menjadi inspirasi dalam merumuskan Pembukaan UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Selain itu, K.H. Abdul Kahar Muzakkir yang memberikan gagasan Pancasila Soekarno dengan menambahkan keterangan di sila pertama, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
Gagasan tersebut dimaksudkan untuk menolak sekularisme dengan memfungsikan negara untuk melindungi pelaksanaan syariat Islam.
Namun, karena isi piagam tersebut ditolak oleh umat Kristen, maka Mohammad Hatta mengajak empat tokoh Islam lain, yaitu Wahid Hasyim, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Mohammad Hasan untuk melakukan revisi.
Ketika itu, Wahid Hasyim dikatakan masih berada dalam perjalanan. Sedangkan, Kasman Singodimedjo sebagai anggota baru juga belum memahami benar duduk permasalahan.
Hingga akhirnya, Ki Bagoes Hadikoesoemo menjadi orang yang dipercaya untuk menghapus tujuh kata dari rancangan UUD 1945 tersebut yang memang ditentang oleh rakyat Indonesia Timur.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, Teuku Mohammad Hasan adalah orang yang didatangkan untuk membujuk Ki Bagoes Hadikoesoemo walau berakhir gagal. Kasman Singodimedjo atas perintah Moh. Hatta juga melakukan hal yang sama dengan bahasa Jawa halus.
Hingga akhirnya, frasa tersebut dihapus sepenuhnya dan diganti dengan kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa, demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dengan demikian, itulah penjelasan tentang 4 tokoh Islam dalam Piagam Jakarta dan juga perannya bagi perumusan UUD 1945. (SP)