Konten dari Pengguna

4 Tradisi Zaman Jahiliyah yang Telah Hilang

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 September 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Zaman Jahiliyah, Foto: Unsplash/British Library
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Zaman Jahiliyah, Foto: Unsplash/British Library
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Zaman jahiliyah adalah masa di mana Islam belum datang ke Jazirah Arab. Pada masa tersebut, masyarakat hidup dalam ketidak tahuan ajaran agama yang benar. Banyak tradisi zaman jahiliyah yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Theologia, Abdul Sattar, (2017:184), tradisi jahiliyah adalah semua bentuk pengetahuan, kebiasaan, doktrin, dan praktik yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat jahiliyah.

Tradisi Zaman Jahiliyah

Ilustrasi Tradisi Zaman Jahiliyah, Foto: Unsplash/Vaida Tamošauskaitė
Zaman jahiliyah menunjukkan bagaimana kerasnya hidup ketika keadilan tidak ditegakkan. Tradisi zaman jahiliyah sebagian besar telah hilang setelah masuknya ajaran Islam datang membawa perubahan.

Pembunuhan Bayi Perempuan

Mengutip jurnal Kajian Gender dan Anak, Naimah dan Difi Dahliana (2023:18), pada zaman jahiliyah terdapat pandangan dan perilaku diskriminatif kepada perempuan. perempuan sering dianggap sebagai aib dan barang yang dapat dijual, diberikan, bahkan diwariskan.
Untuk menghindari malapetaka dan menjaga kehormatan keluarga, banyak bayi perempuan yang dibunuh. Para orang tua berpikir bahwa perempuan tidak dapat mencari nafkah sehingga akan menyebabkan kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Pada zaman tersebut, kejadian seperti peperangan, perampokan, dan penganiayaan sudah menjadi hal yang umum. Mereka beranggapan bahwa perempuan tidak akan dapat bertahan dalam kondisi tersebut.

Menyembah Berhala

Ketika ajaran agama dan kitab sebelumnya mulai diselewengkan pada zaman jahiliyah, banyak masyarakat meyakini untuk menyembah berhala.
Mengutip jurnal Historia Madania, Danu Resfi Naldi, dkk (2023:273), banyak berhala ditempatkan di berbagai wilayah, seperti berhala manat di Laut Merah, berhala latta di Ta’if, dan Uzza di Wadhi Nakla. Setelahnya, praktik penyembahan berhala semakin tersebar.
Orang jahiliyah melakukan beberapa praktik penyembahan berhala meliputi mengunjungi dan mengelilingi berhala, berseru dan berdoa di depan berhala, meminta pertolongan kepada berhala, dan percaya bahwa berhala bisa memberikan bantuan dan memenuhi keinginan.
ADVERTISEMENT

Perbudakan

Mengutip situs uin-malang.ac.id, pada zaman jahiliyah banyak praktik perbudakan terjadi. Manusia dirampas kehormatannya, dijadikan budak, serta diperdagangkan. Bahkan terdapat pasar yang digunakan untuk menjual manusia.
Ketika seorang menjadi budak, ia akan diperlakukan semena-mena dan sesuai keinginan pemiliknya. Kondisi ini menunjukkan kesenjangan yang terjadi di mana orang kaya dapat mengeksploitasi orang miskin dengan mudah.

Poligami Berlebihan Tanpa Aturan

Mengutip jurnal Ilmu Humaniora, Muhammad Jafar Shiddiq (2023: 5), salah satu tradisi yang ada pada zaman jahiliyah adalah poligami. Poligami atau ta’addud az-zaujat. Poligami berarti bahwa laki-laki dapat memiliki lebih dari satu istri.
Sebenarnya poligami sudah ada jauh sebelum zaman jahiliyah. Namun, praktik poligami pada zaman jahiliyah dianggap berlebihan dan tidak ada aturan. Perempuan tidak memiliki hak untuk bercerai ataupun meminta keadilan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah pembahasan mengenai tradisi zaman jahiliyah yang tidak mencerminkan kamanusiaan. Zaman jahiliyah (kebodohan) menggambarkan kurangnya pengetahuan tentang agama, kehidupan sosial, politik, dan sebagainya.