Konten dari Pengguna

5 Bangunan Kolonial di Indonesia dan Keindahannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
29 Januari 2025 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bangunan kolonial di Indonesia,Pexels/Willy Bearden
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan kolonial di Indonesia,Pexels/Willy Bearden
ADVERTISEMENT
Bangunan kolonial di Indonesia menyimpan keindahan dan sejarah. Indonesia tidak hanya kaya akan keindahan alam dan budaya, tetapi juga menyimpan jejak sejarah yang terekam dalam berbagai bangunan kolonial yang tersebar di seluruh nusantara.
ADVERTISEMENT
Bangunan-bangunan ini menjadi saksi bisu perjalanan Indonesia selama masa penjajahan, sekaligus menyuguhkan pesona arsitektur yang memadukan gaya Eropa dan kearifan lokal. Bangunan kolonial tidak hanya memikat mata, tetapi juga berpotensi untuk pariwisata.

Bangunan Kolonial di Indonesia

Bangunan kolonial di Indonesia,Pexels/Arantxa Treva
Sejarah kolonial Indonesia telah meninggalkan warisan arsitektur yang kaya. Inilah deretan bangunan kolonial di Indonesia dan keindahannya berdasarkan situs web theculturetrip.

1. Gedung Sate

Gedung Sate terkenal dengan puncak tengahnya yang khas menyerupai tusuk sate. Ciri ini menjadi asal muasal nama bangunan tersebut. Gedung ini selesai dibangun pada tahun 1920.
Gedung Sate terletak di Bandung dan berfungsi sebagai kantor pemerintahan provinsi Jawa Barat. Bangunan ini merupakan contoh perpaduan harmonis gaya arsitektur Belanda dengan unsur-unsur lokal, yang melambangkan perpaduan budaya Barat dan Timur.
ADVERTISEMENT

2. Lawang Sewu

Lawang Sewu dibangun antara tahun 1904 dan 1907. Nama bangunan ini berarti "Seribu Pintu,". Bagunan ini awalnya merupakan kantor pusat Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.
Desainnya menampilkan banyak pintu dan lengkungan, langit-langit tinggi, dan jendela kaca patri. Desain bangunan ini mencerminkan kemegahan arsitektur kolonial Belanda.
Saat ini Lawang Sewu berdiri sebagai bangunan bersejarah dan museum. Tempat ini menarik banyak pengunjung dengan keindahan arsitektur dan makna sejarahnya.

3. Museum Fatahillah

Museum Fatahillah terletak di Kota Tua Jakarta. Museum ini dibangun pada tahun 1710 sebagai Stadhuis (balai kota) Batavia.
Bangunan ini memamerkan arsitektur kolonial Belanda klasik dengan strukturnya yang kokoh, jendela besar, dan pintu kayu. Tempat ini sekarang berfungsi sebagai museum yang menawarkan wawasan tentang sejarah Jakarta dan era kolonial.
ADVERTISEMENT

4. Benteng Rotterdam

Benteng Rotterdam adalah bangunan kolonial yang terletak di Makassar. Bagunan ini awalnya dibangun pada abad ke-16 oleh Kerajaan Gowa dan kemudian direkonstruksi oleh Belanda pada abad ke-17.
Benteng Rotterdam merupakan salah satu contoh arsitektur militer kolonial Belanda yang paling terpelihara di Indonesia. Benteng ini identik dengan bangunan yang kokoh, tembok tebal, dan bergaya Belanda.
Bagunan ini mencerminkan kepentingan strategis dan ketahanan arsitektur. Saat ini, Benteng Rotterdam menjadi museum dan pusat budaya, yang menawarkan sekilas gambaran masa lalu kolonial Indonesia.

5. Istana Maimun

Istana Maimun berlokasi di Medan. Istana ini selesai dibangun pada tahun 1891 dan berfungsi sebagai istana kerajaan Kesultanan Deli. Arsitektur istana ini merupakan perpaduan unik antara pengaruh Melayu, Mughal, dan Italia,
ADVERTISEMENT
Desain istana ini menampilkan fasad kuning cerah, jendela melengkung, dan interior yang rumit. Istana ini berdiri sebagai bukti perpaduan budaya yang menjadi ciri khas periode kolonial di Indonesia.
Bangunan kolonial di Indonesia tidak hanya mewakili keindahan arsitektur tetapi juga berfungsi sebagai landmark bersejarah. Bagunan ini mencerminkan masa lalu kolonial Indonesia yang kompleks dan perjalanannya menuju kemerdekaan. (Fia)