Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
5 Jenis Asas Kewarganegaraan di Suatu Negara beserta Penjelasannya
26 Februari 2025 22:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jenis asas kewarganegaraan adalah sebuah topik yang terdapat dalam mata pelajaran IPS. Kewarganegaraan merupakan status hukum yang menentukan hubungan antara individu dengan suatu negara .
ADVERTISEMENT
Setiap negara memiliki aturan tersendiri dalam menentukan siapa yang berhak menjadi warganya, yang didasarkan pada asas kewarganegaraan. Jenis asas kewarganegaraan yang digunakan di berbagai negara, memiliki karakteristik dan tujuan tertentu.
Jenis Asas Kewarganegaraan
Kewarganegaraan mendefinisikan hubungan hukum antara individu dan negara meliputi hak, kewajiban, dan rasa memiliki. Berikut adalah jenis asas kewarganegaraan di suatu negara beserta penjelasannya berdasarkan situs web myexamsolution dan nextgenerationequity.
1. Soli Juice (Hak atas Tanah)
Prinsip ini memberikan kewarganegaraan kepada individu yang lahir di wilayah suatu negara, terlepas dari kewarganegaraan orang tua. Amerika Serikat dan Kanada menerapkan asas ini dan memberikan kewarganegaraan kepada siapa pun yang lahir di negara tersebut.
2. Jus Sanguinis (Hak atas Darah)
Berdasarkan jus sanguinis, kewarganegaraan diwarisi dari orang tua seseorang. Jika orang tua seorang anak adalah warga negara negara tertentu, anak tersebut memperoleh kewarganegaraan, terlepas dari tempat kelahirannya. Banyak negara Eropa menerapkan prinsip ini.
ADVERTISEMENT
3. Naturalisasi
Naturalisasi adalah proses seorang non-warga negara secara sukarela memperoleh kewarganegaraan setelah memenuhi persyaratan hukum tertentu. Persyaratan ini dapat berupa durasi tinggal, kemampuan bahasa, dan pengetahuan tentang sejarah dan pemerintahan negara.
Jalur ini memungkinkan imigran untuk menjadi anggota penuh negara asal mereka. Seseorang yang ingin menjadi warga negara lain harus memahami regulasi yang berlaku di negara tujuan.
4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Seseorang dapat memiliki dua kewarganegaraan dalam kondisi tertentu, tetapi dengan batasan yang ditetapkan oleh negara. Beberapa negara mengizinkan kewarganegaraan ganda hingga usia tertentu sebelum harus memilih salah satu.
Tidak semua orang dapat memiliki kewarganegaraan ganda secara permanen. Berikut adalah daftar orang-orang yang memiliki kewarganegaraan ganda
ADVERTISEMENT
Seseorang harus memilih salah satu kewarganegaraan setelah mencapai usia tertentu. Contohnya di Indonesia , anak dengan kewarganegaraan ganda harus memilih salah satu kewarganegaraan sebelum usia 21 tahun.
5. Asas Stelsel Aktif dan Stelsel Pasif
Asas Stelsel Aktif dan Stelsel Pasif merupakan prinsip yang digunakan dalam penentuan kewarganegaraan seseorang. Prinsip ini dilakukan berdasarkan cara perolehannya.
Seseorang harus mengajukan permohonan terlebih dahulu untuk mendapatkan status kewarganegaraan disebut stelsel aktif. Contohnya adalah anak dari WNA yang lahir di Indonesia harus mengajukan permohonan jika ingin menjadi warga negara Indonesia.
Stelsel Pasif adalah seseorang yang secara otomatis menjadi warga negara tanpa perlu mengajukan permohonan. Contohnya adalah anak yang lahir dari orang tua berkewarganegaraan Indonesia secara otomatis menjadi WNI sesuai asas jus sanguinis (hak keturunan).
ADVERTISEMENT
Setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda dalam menerapkan jenis asas kewarganegaraan. Hal ini dapat tergantung pada hukum dan kebijakan imigrasi yang berlaku. (Fia)