Konten dari Pengguna

5 Kebijakan Raffles di Bidang Sosial Budaya yang Penting Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 September 2023 22:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Raffles (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Raffles (Unsplash)
ADVERTISEMENT
Thomas Stamford Raffles, seorang tokoh penting dalam sejarah kolonialisme di Asia Tenggara, dia tidak hanya dikenal atas prestasinya dalam bidang ekonomi dan politik.
ADVERTISEMENT
Berbagai kebijakan Raffles di bidang sosial budaya tentunya patut dicermati sebagai bahan pembelajaran sejarah untuk generasi saat ini.

Mengenal Berbagai Prestasi Raffles

ilustrasi Raffles (unsplash)
Mengutip buku Jejak Sepak Terjang Raffles Di Pulau Jawa, Raffles pertama kali tiba di Asia Tenggara pada tahun 1805, ketika dia dikirim ke pulau yang sekarang dikenal sebagai Penang, Malaysia.
Pada tahun 1811, dia diangkat sebagai Letnan Gubernur Jawa dan kemudian dipromosikan sebagai Gubernur Sumatera.
Raffles juga terkenal sebagai penulis buku "History of Java" pada tahun 1817, yang menjadi referensi penting dalam memahami sejarah pulau Jawa.
Namun, prestasi paling mencoloknya adalah pendirian Singapura sebagai pos perdagangan bebas pada tahun 1819, yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan global.
Pada akhirnya, pada tahun 1823, Raffles kembali ke Inggris secara permanen, sementara kota Singapura telah siap untuk tumbuh menjadi salah satu pelabuhan terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT

Kebijakan Raffles di Bidang Sosial Budaya

Ketika menjabat Thomas Stamford Raffles telah melahirkan berbagai kebijakan di bidang sosial dan budaya.
Berikut ini adalah berbagai kebijakan Raffles di bidang sosial budaya yang penting untuk diketahui:

1. Penghapusan Kerja Rodi

Salah satu kebijakan paling berpengaruh yang diimplementasikan oleh Raffles adalah penghapusan kerja rodi, yang merupakan bentuk kerja paksa yang merugikan penduduk pribumi.
Raffles melarang praktik ini dan menggantinya dengan sistem kerja upah yang lebih adil.

2. Penghapusan Perbudakan

Raffles juga memperjuangkan penghapusan perbudakan di wilayah yang ia pimpin.
Ini merupakan langkah progresif yang diambil untuk mengakhiri penderitaan manusia yang terkait dengan praktik perbudakan.

3. Peniadaan Pynbank

Raffles sangat menentang praktik peniadaan Pynbank, yaitu hukuman dengan memaksa narapidana untuk melawan harimau.
Ia menghapuskan praktik ini dan menyatakan bahwa hukuman tidak boleh melibatkan penyiksaan atau kematian yang tidak manusiawi.
ADVERTISEMENT

4. Penelitian Kebudayaan dan Bahasa di Nusantara

Raffles memiliki minat yang mendalam dalam budaya dan bahasa di Nusantara.
Ia mendukung penelitian yang melibatkan dokumentasi bahasa dan budaya pribumi serta mengumpulkan artefak-artefak budaya.

5. Pemugaran Situs-situs Kuno

Raffles juga mendukung pemugaran situs-situs kuno seperti candi Borobudur dan candi Prambanan di Jawa. Tindakan ini membantu melestarikan warisan budaya yang berharga.
Kebijakan-kebijakan sosial budaya yang diterapkan oleh Thomas Stamford Raffles menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan dan martabat penduduk lokal di wilayah yang ia pimpin.
Berbagai kebijakan Raffles di bidang sosial budaya adalah bagian integral dari sejarah Indonesia dan Asia Tenggara yang patut untuk dihargai dan dipelajari.