Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
5 Pahlawan Revolusi Indonesia dan Peranannya
27 Maret 2025 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Daftar pahlawan revolusi Indonesia merupakan salah satu topik yang dipelajari dalam mata pelajaran Sejarah.
ADVERTISEMENT
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan tidak lepas dari pengorbanan.
Para pahlawan rela berjuang hingga titik darah penghabisan demi kemerdekaan Indonesia. Salah satu peristiwa bersejarah yang mencatat pengorbanan besar adalah Gerakan 30 September 1965 atau G30S. Beberapa tokoh militer gugur sebagai Pahlawan Revolusi.
Pahlawan Revolusi Indonesia
Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada perwira militer Indonesia yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965. Inilah deretan pahlawan revolusi Indonesia dan peranannya berdasarkan buku Ensiklopedi Pahlawan Nasional oleh Julinar Said dan Triana Wulandari.
1. Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani
Jenderal Ahmad Yani lahir pada 19 Juni 1922 di Purworejo, Jawa Tengah. Ia menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat dan dikenal sebagai pemimpin militer yang tegas serta berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan negara.
ADVERTISEMENT
Ahmad Yani menentang keras upaya-upaya yang dianggap dapat mengancam ideologi Pancasila. Pada peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S), Ahmad Yani menjadi salah satu korban penculikan dan pembunuhan.
Atas jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Revolusi kepadanya. Namanya juga diabadikan sebagai nama jalan di berbagai kota di Indonesia.
2. Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Raden Soeprapto
Letnan Jenderal Raden Soeprapto lahir pada 20 Juni 1920 di Purwokerto, Jawa Tengah. Raden Soeprapto menjabat sebagai Deputi II Menteri/Panglima Angkatan Darat bidang Administrasi.
Ia berperan dalam pengelolaan administrasi militer dan penegakan disiplin di tubuh TNI. Soeprapto dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi terhadap tugasnya.
Pada peristiwa G30S, ia turut menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Pemerintah Indonesia kemudian menganugerahkan gelar Pahlawan Revolusi kepadanya.
ADVERTISEMENT
3. Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono
Mas Tirtodarmo Haryono, atau dikenal sebagai M.T. Haryono, lahir pada 20 Januari 1924 di Surabaya, Jawa Timur. Ia menjabat sebagai Deputi III Menteri/Panglima Angkatan Darat bidang Perencanaan dan Pembinaan.
Haryono berperan dalam perencanaan strategis dan pembinaan personel militer. Selain itu, ia dikenal sebagai perwira yang cerdas dan menguasai beberapa bahasa asing.
Pada peristiwa G30S, Haryono menjadi salah satu korban penculikan dan pembunuhan. Atas pengabdiannya ia dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi oleh pemerintah Indonesia.
4. Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan
Donald Isaac Pandjaitan lahir pada 9 Juni 1925 di Balige, Sumatra Utara. Ia menjabat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat bidang Logistik.
Pandjaitan bertanggung jawab atas pengelolaan logistik dan perbekalan militer. Ia dikenal sebagai perwira yang religius dan berdedikasi tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada peristiwa G30S, Pandjaitan menjadi salah satu korban penculikan dan pembunuhan. Atas jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Revolusi kepadanya.
5. Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo
Sutoyo Siswomiharjo lahir pada 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah. Ia menjabat sebagai Inspektur Kehakiman Oditur Jenderal Angkatan Darat, berperan dalam bidang hukum dan keadilan militer.
Sutoyo dikenal sebagai sosok yang berintegritas tinggi dan berdedikasi dalam menegakkan hukum di lingkungan militer. Pada peristiwa G30S, ia menjadi salah satu korban penculikan dan pembunuhan. Ia dianugrahi gelar Pahlawan Revolusi atas jasanya.
Pengorbanan pahlawan revolusi Indonesia menjadi simbol perjuangan melawan upaya kudeta dan mempertahankan ideologi Pancasila.
Pahlawan ini dikenal karena keberanian dan dedikasi dalam mempertahankan negara, tetapi juga karena perannya dalam sejarah. (Fia)
ADVERTISEMENT