Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
5 Pemberontakan DI/TII di Indonesia Tahun 1950-1962
3 Februari 2024 22:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemberontakan DI/TII di Indonesia pernah terjadi di lima wilayah, yaitu Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Aceh. Pemberontakan yang terjadi di masing-masing wilayah memiliki rentang waktu yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh adalah pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan terjadi pada Oktober 1950, sedangkan Pemberontakan DI/TII di Aceh terjadi pada 1953. Secara umum, pemberontakan tersebut terjadi dalam rentang tahun 1950 hingga 1962.
5 Pemberontakan DI/TII di Indonesia
Indonesia merupakan negara kesatuan yang tangguh. Ketangguhan tersebut tidak hanya terlihat dari perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan, melainkan terlihat juga dalam perjuangannya menanggulangi upaya perpecahan setelah meraih kemerdekaan.
Salah satu contoh adalah menanggulangi pemberontakan DI/TII. Pemberontakan DI/TII di Indonesia pernah terjadi di lima wilayah yang meliputi Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Aceh.
Mengutip dari buku Pasti Bisa Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII, Tim Ganesha Operation (2017: 2 – 3), berikut adalah penjelasan ringkas tentang gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di lima wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Jawa Barat
Pemberontakan DI/TII muncul pertama kali di Jawa Barat. Pemberontakan tersebut berada di bawah pimpinan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Kartosoewirjo mendirikan gerakan Darul Islam (DI) sekaligus Tentara Islam Indonesia (TII) yang memiliki pasukan inti Hizbullah dan Sabilillah. Kartosoewirjo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal 4 Agustus 1949.
2. Kalimantan Selatan
Selain di Jawa Barat, pemberontakan DI/TII juga terjadi di Kalimantan Selatan. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar alias Haderi bin Umar.
Pasukan Ibnu Hajar dinamakan Kesatuan Rakyat Yang Tertindas (KRYT). Pada bulan Oktober 1950, pasukan tersebut membuat kekacauan dengan menyerang pos-pos militer di Kalimantan Selatan.
3. Sulawesi Selatan
Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pada bulan Januari 1952, Kahar Muzakar menyatakan bahwa daerah Sulawesi Selatan merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosoewirjo.
ADVERTISEMENT
Pemerintah kemudian melakukan operasi militer untuk menumpas pemberontakan tersebut. Kahar Muzakar pun meninggal karena tertembak dalam operasi militer tersebut.
4. Jawa Tengah
Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah dipimpin oleh Amir Fatah. Setelah bergabung dengan Kartosoewirjo, Amir Fatah kemudian diangkat menjadi komandan pertempuran wilayah Jawa Tengah.
5. Aceh
Pemberontakan DI/TII di Aceh dilatarbelakangi oleh adanya kekhawatiran perasaan kecewa karena penurunan status Aceh dari Daerah Istimewa menjadi karesidenan di bawah Provinsi Sumatera Utara. Pemimpin pemberontakan tersebut adalah Daud Beureueh.
Pada tanggal 21 September 1953, Daud Beureueh mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa Aceh merupakan Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosoewirjo.
Kini, diketahui bahwa pemberontakan DI/TII di Indonesia terjadi di lima wilayah, yaitu Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Aceh. Pemberontakan tersebut bermula pada tahun 1949 di Jawa Barat. (AA)
ADVERTISEMENT