Konten dari Pengguna

5 Penyebab Gejala Sosial Kejahatan yang Sering Terjadi di Masyarakat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 November 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab gejala sosial kejahatan di masyarakat Foto: Pexels.com/MART PRODUCTION
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab gejala sosial kejahatan di masyarakat Foto: Pexels.com/MART PRODUCTION
ADVERTISEMENT
Penyebab gejala sosial kejahatan di masyarakat sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang saling berhubungan.
ADVERTISEMENT
Kejahatan sering kali muncul sebagai akibat dari ketidakadilan sosial, kondisi ekonomi yang buruk, serta masalah sosial lainnya yang tidak terselesaikan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor utama yang dapat memicu terjadinya perilaku kriminal di masyarakat.

Penyebab Gejala Sosial Kejahatan

Ilustrasi penyebab gejala sosial kejahatan di masyarakat Foto: Pexels.com/cottonbro studio
Berikut adalah penyebab gejala sosial kejahatan atau kriminalitas yang sering terjadi di masyarakat, dikutip dari new.widyamataram.ac.id.

1. Ketidakadilan Sosial-Ekonomi

Ketidakadilan sosial dan ekonomi merupakan salah satu penyebab utama gejala sosial kejahatan.
Ketimpangan ekonomi yang semakin lebar antara golongan kaya dan miskin dapat menimbulkan perasaan frustrasi dan ketidakpuasan di kalangan mereka yang kurang beruntung.
Kondisi ini sering kali mendorong individu untuk melakukan tindakan kriminal sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperbaiki status sosial mereka.
ADVERTISEMENT
Kemiskinan, kurangnya akses pendidikan, dan kesulitan mendapatkan pekerjaan menjadi pemicu utama dalam menciptakan ketegangan sosial yang berujung pada tindak kejahatan.

2. Lingkungan yang Tidak Aman

Lingkungan yang tidak aman dan penuh dengan kekerasan dapat meningkatkan risiko terjadinya kejahatan.
Banyak individu yang tumbuh di lingkungan yang penuh dengan kekerasan fisik atau verbal, pergaulan dengan teman sebaya yang cenderung terlibat dalam tindak kriminal.
Selain itu ketidakharmonisan sosial juga memiliki peluang lebih besar untuk terlibat dalam kejahatan.
Kurangnya pengawasan di lingkungan tempat tinggal atau sekolah juga memperburuk kondisi ini, di mana individu cenderung meniru perilaku buruk yang ada di sekitar mereka.
Hal ini juga terkait erat dengan ketidakmampuan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan individu.
ADVERTISEMENT

3. Masalah Keluarga

Ketidakstabilan keluarga menjadi faktor penting yang memengaruhi terjadinya perilaku kriminal.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang berfungsi sebagai tempat pembelajaran dan pengembangan moral bagi setiap individu.
Jika ada kekerasan dalam rumah tangga, pengabaian terhadap anak, atau bahkan pengaruh buruk dari anggota keluarga yang terlibat dalam kejahatan. Jadi, risiko anak-anak atau anggota keluarga lainnya untuk terlibat dalam perilaku kriminal akan semakin besar.
Ketidakharmonisan keluarga dapat merusak rasa percaya diri individu, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk mencari pelarian atau solusi dalam bentuk tindakan kriminal.

4. Penyalahgunaan Narkoba dan Alkohol

Penyalahgunaan narkoba dan alkohol merupakan penyebab signifikan terjadinya kejahatan.
Ketergantungan pada zat-zat adiktif ini dapat merusak kontrol diri individu, membuat mereka kehilangan kesadaran, dan mengarah pada perilaku destruktif.
ADVERTISEMENT
Individu yang kecanduan sering kali tidak mampu mengendalikan tindakan mereka, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya tindak kriminal, seperti pencurian, perkelahian, atau bahkan kekerasan terhadap orang lain.
Selain itu, pengaruh alkohol dan narkoba dapat mengubah pola pikir dan perilaku seseorang, menjadikan mereka lebih agresif dan impulsif, sehingga memperburuk situasi sosial.

5. Mentalitas yang Labil

Mentalitas yang tidak stabil atau labil dapat menjadi faktor penyebab kejahatan yang sering terjadi di masyarakat.
Individu yang memiliki masalah mental, baik karena faktor psikologis atau emosional, lebih rentan terlibat dalam tindak kriminal.
Kondisi seperti stres, depresi, dan gangguan kecemasan sering kali mempengaruhi kemampuan individu untuk membuat keputusan yang tepat dan rasional.
Ketidakmampuan untuk mengatasi tekanan mental dapat mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan sebagai bentuk pelarian atau untuk mendapatkan perhatian.
ADVERTISEMENT
Penyebab gejala sosial kejahatan dapat berasal dari berbagai faktor yang saling memengaruhi.
Dengan memahami penyebabnya, diharapkan tindakan pencegahan yang lebih efektif dapat diterapkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman dan harmonis. (Khoirul)