5 Raja Kerajaan Banten Islam yang Paling Terkenal dan Berpengaruh

Ilustrasi raja kerajaan banten islam. Sumber: pixabay

Kerajaan Banten Islam merupakan salah satu kerajaan Nusantara dengan perkembangan yang pesat. Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, Kerajaan Banten mulai berkembang ketika kepemimpinan diserahkan kepada Sultan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati.

Selain Sultan Maulana Hasanuddin, terdapat raja-raja Kerajaan Banten Islam yang paling terkenal dan berpengaruh. Misalnya, Sultan Hasanuddin yang merupakan peletak dasar dan raja pertama Kerajaan Banten, atau Sultan Ageng Tirtayasa yang mana pada masa pemerintahannya, Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaan.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang raja Kerajaan Banten Islam yang paling terkenal dan berpengaruh, berikut ulasan ringkasnya.

Raja Kerajaan Banten Islam yang Paling Terkenal dan Berpengaruh

Ilustrasi raja kerajaan banten islam. Sumber: pixabay

1. Sultan Maulana Hasanuddin

Sultan Maulana Hasanuddin merupakan raja pertama Kerajaan Banten Islam. Ia resmi menjadi raja pertama di tahun 1552 Masehi.

Selama 18 tahun pemerintahannya, ia berhasil menguasai Lampung yang banyak menghasilkan rempah-rempah. Banten juga berkembang menjadi bandar perdagangan dan penyebaran agama Islam.

2. Sultan Maulana Yusuf

Sultan Maulana Yusuf dikenal karena keberhasilannya dalam mengembangkan perdagangan dan pertanian serta menyebarkan agama Islam. Di tahun 1579, Banten berhasil menaklukkan Pakuan Pajajaran hingga membuat Islam semakin tersebar luas di wilayah Jawa Barat.

3. Sultan Maulana Muhammad

Saat Sultan Maulana Muhammad diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya, usianya baru sembilan tahun.

Semasa pemerintahannya, Banten menyerang Palembang dan dijadikan batu loncatan dalam menguasai Selat Malaka. Tetapi serangan tersebut gagal hingga Maulana Muhammad wafat dalam pertempuran di tahun 1596 Masehi.

4. Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa yaitu salah satu raja yang gigih menentang pendudukan VOC di wilayah Indonesia yang kemudian memicu VOC melakukan politik adu domba antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yaitu Sultan Haji.

Siasat VOC pun berhasil, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjara sehingga harus menyerahkan kekuasaannya kepada putranya tersebut.

5. Sultan Haji

Sultan Haji diangkat menjadi Sultan Banten selanjutnya, namun pengangkatan tersebut disertai beberapa persyaratan yang tertuang dalam Perjanjian Banten.

Sejak itu Kesultanan Banten tidak lagi memiliki kedaulatan dan penderitaan rakyat juga semakin berat. Dengan kondisi demikian, wajar jika masa pemerintahan Sultan Haji diwarnai banyak kerusuhan, pemberontakan, dan kekacauan di segala aspeknya.

Demikian penjelasan Raja Kerajaan Banten Islam yang paling terkenal dan berpengaruh. (ARH)