Konten dari Pengguna

5 Rumah Adat Kalimantan Timur yang Unik dan Kaya akan Sejarah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 Oktober 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rumah adat Kalimantan Timur. Unsplash/motomoto sc
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah adat Kalimantan Timur. Unsplash/motomoto sc
ADVERTISEMENT
Rumah Adat Kalimantan Timur adalah cerminan kekayaan budaya dan keunikan masyarakatnya. Dengan beragam suku yang mendiami wilayah ini, masing-masing memiliki ciri khas rumah adat yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Rumah Adat Kalimantan Timur merupakan hasil adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam yang unik.
Dengan kondisi geografis yang sebagian besar berupa hutan hujan tropis masyarakat Kalimantan Timur membangun rumah adat yang fungsional dan harmonis.

Rumah Adat Kalimantan Timur

Ilustrasi rumah adat Kalimantan Timur. Unsplash/Lampos Aritonang
Rumah adat Kalimantan Timur bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga pusat kehidupan sosial, budaya, dan spiritual masyarakat.
Rumah-rumah adat ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah suku-suku di Kalimantan Timur dan menjadi simbol kebersamaan serta gotong royong masyarakatnya.
Berikut adalah deretan rumah adat Kalimantan Timur yang unik dan kaya akan sejarah.

1. Rumah Adat Lamin

Rumah Lamin adalah bangunan tradisional milik suku Dayak di Kalimantan Timur, yang sering disebut sebagai rumah panjang karena ukurannya yang besar dan terhubung satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Memiliki panjang sekitar 300 meter dan lebar 15 meter, rumah ini biasanya dihuni oleh beberapa keluarga besar yang tinggal bersama dalam satu atap.
Struktur bangunannya terbuat dari kayu ulin, yang terkenal kuat dan tahan lama, sementara atapnya menggunakan pelana dari sirap untuk menghindari kelembapan.
Sirkulasi udara di dalam rumah ini juga baik, sehingga tidak terasa pengap. Selain itu, dinding dan lantai rumah adat ini memiliki pori-pori yang membantu menjaga kelembapan.

2. Rumah Adat Paser

Rumah adat Paser adalah bangunan tradisional milik suku Paser yang terletak di selatan Kalimantan Timur. Bentuknya menyerupai panggung dengan tiang-tiang penyangga yang tinggi, dirancang untuk melindungi penghuni dari banjir dan binatang buas.
Dasar rumah adat Paser berbentuk persegi panjang dengan atap yang miring sekitar 45 derajat. Atapnya terbuat dari daun nipah atau ijuk, memberikan kesan alami dan sejuk, sementara lantainya terdiri dari bambu atau pohon niung yang dirangkai dengan rotan.
ADVERTISEMENT
Dindingnya terbuat dari kayu yang kuat, dan ukuran bangunan yang luas memungkinkan rumah adat ini dihuni oleh dua hingga tiga kepala keluarga.

3. Rumah Adat Betang

Rumah Betang adalah bangunan tradisional yang juga dapat ditemukan di Kalimantan Timur, meskipun lebih umum di Kalimantan Tengah dan Barat.
Rumah ini memiliki bentuk panjang dan mencerminkan filosofi kebersamaan dan gotong royong yang kuat, serta kehidupan harmonis masyarakat Dayak.
Panjang rumah Betang bisa mencapai 30 hingga 150 meter, dengan lebar antara 10 hingga 30 meter, dan biasanya dihuni oleh 100 hingga 150 orang.
Rumah ini dianggap sebagai rumah suku karena dihuni oleh lebih dari satu keluarga besar dan dipimpin oleh seorang kepala suku.

4. Rumah Adat Bulungan

Rumah adat Bulungan adalah bangunan tradisional milik suku Bulungan yang terletak di utara Kalimantan Timur. Rumah ini memiliki arsitektur khas dengan ukiran yang indah, dan berbentuk panggung.
ADVERTISEMENT
Secara umum, rumah adat Bulungan memiliki tiang penyangga yang megah untuk menopang atap berbentuk tiga limas. Kemewahan rumah adat ini terlihat karena pada era kolonial, sering kali menjadi tempat pertemuan kesultanan.
Saat ini, rumah ini biasanya digunakan untuk berbagai kegiatan adat dan upacara suku Bulungan.

5. Rumah Adat Wehea

Rumah adat Wehea adalah bangunan tradisional milik suku Wehea di Kalimantan Timur, yang memiliki desain unik dengan atap yang tinggi dan curam.
Rumah ini berbentuk panggung dan terhubung oleh jembatan untuk memudahkan akses antar rumah, melambangkan kebersamaan dan gotong royong suku Wehea.
Umumnya, rumah ini menggunakan rotan dan pasak kayu sebagai perekat material, menggantikan paku dan sekrup yang biasanya digunakan pada bangunan modern.
ADVERTISEMENT
Rumah adat ini berfungsi sebagai tempat tinggal dan pusat kegiatan sosial bagi masyarakat, tempat berkumpulnya anggota suku untuk berbagai acara budaya.
Itulah deretan rumah adat Kalimantan Timur yang unik dan kaya akan sejarah. (Adi)