Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
5 Strategi Dakwah Sunan Kalijaga dalam Menyebarkan Agama
9 Juni 2023 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada masa walisongo, penyebaran agama Islam masih cukup sulit karena banyaknya masyarakat yang menganut ajaran Hindu-Budha dan animisme. Itulah mengapa Sunan Kalijaga menyusun strategi dakwah secara unik agar masyarakat bisa menerima dakwah yang diajarkan.
Syalafiyah dan Harianto dalam Walisongo: Strategi Dakwah Islam di Nusantara menegaskan bahwa Sunan Kalijaga merupakan salah satu walisongo yang cukup kreatif dalam menyusun strategi dakwah.
Untuk mengetahui strategi dakwah Sunan Kalijaga, baca artikel ini sampai habis.
ADVERTISEMENT
Strategi Dakwah Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah walisongo yang berdakwah di tengah masyarakat yang masih memiliki kepercayaan kuno, seperti animisme dan dinamisme, sehingga sulit menerima ajaran baru.
Untuk itu, strategi dakwah Sunan Kalijaga disusun sangat menarik, seperti berikut ini.
1. Menggunakan Wayang
Strategi dakwah Sunan Kalijaga yang pertama adalah menggunakan wayang untuk menyebarkan agama Islam. Saat itu, kesenian wayang memang sangat digemari oleh masyarakat.
Bahkan, Sunan Kalijaga merantau ke wilayah Majapahit dan Padjajaran untuk menjadi dalang. Apabila ada masyarakat yang ingin Sunan Kalijaga mementaskan wayang, beliau tidak meminta imbalan berupa uang.
Namun, masyarakat akan diminta untuk membaca dua kalimat syahadat. Selain itu, Sunan Kalijaga juga mengajarkan ilmu tasawuf melalui wayang.
ADVERTISEMENT
2. Akulturasi
Strategi dakwah Sunan Kalijaga selanjutnya adalah sistem akulturasi yang dilakukan dengan mengubah sesaji menjadi bentuk slametan.
Pada zaman dulu, masyarakat Jawa memang memiliki tradisi pemujaan terhadap roh gaib dengan menghaturkan sesaji. Untuk menyebarkan agama Islam , beliau memasukkan nilai-nilai ajaran Islam di dalam ritual pemberian sesaji dengan istilah slametan.
3. Pendekatan pada Masyarakat
Strategi dakwah Sunan Kalijaga berikutnya adalah mendekatkan diri kepada masyarakat. Cara ini dilakukan dengan berbaur kepada masyarakat selayaknya warga desa pada umumnya.
Dengan begitu, proses penyebaran agama Islam akan lebih efektif, karena Sunan Kalijaga bisa membaur selayaknya warga desa lain, sembari mengobrol, beliau menyelipkan ajaran-ajaran Islam.
4. Tembang Lir-Ilir
Lir-ilir adalah salah satu tembang yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Jawa. Tembang ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam.
Selain melalui tembang, Sunan Kalijaga juga membuat tembang dandang gula. Hal itu agar proses islamisasi dilakukan dengan mendekati kebiasaan dan budaya masyarakat sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
5. Grebeg Sekaten
Strategi dakwah Sunan Kalijaga yang terakhir adalah grebeg sekaten. Grebeg ini merupakan bentuk perayaan, sedangkan sekaten adalah dua alat gamelan.
Strategi dakwah ini dilakukan saat mengajak masyarakat ke masjid untuk merayakan maulid Nabi Muhammad. Masyarakat bukan hanya diajak bernyanyi, tetapi juga menghiasi kompleks masjid.
Demikian sederet informasi mengenai sejumlah strategi dakwah Sunan Kalijaga yang kreatif. [ENF]