Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
5 Teori Gerakan Sosial yang Penting Dipahami
22 Desember 2023 22:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai teori gerakan sosial yang penting untuk dipahami.
Dikutip dari buku Peta Teori Gerakan Sosial oleh Aribowo, gerakan sosial merupakan sekelompok orang yang berusaha untuk membangun tatanan sosial baru yang radikal. Meski demikian, tidak semua orang dalam setiap kelompok dapat disebut dengan gerakan sosial.
ADVERTISEMENT
Gerakan sosial sendiri dijelaskan dalam berbagai teori. Apa saja?
Teori Gerakan Sosial
Berikut ini berbagai teori gerakan sosial beserta penjelasan lengkapnya:
1. Value Added Theory
Dalam teori Value Added, dijelaskan bahwa gerakan sosial merupakan suatu hal yang kompleks dengan beberapa syarat supaya dapat terjadi, yaitu adanya kondusifitas dan ketegangan struktural.
Kondusifitas struktural merupakan kesadaran masyarakat mengenai suatu fenomena. Sedangkan, ketegangan struktural merupakan kondisi masyarakat yang tegang akibat tidak terpenuhinya harapan.
2. Emergent Norm Perspective
Teori gerakan sosial berikutnya adalah Emergent Norm Perspective. Teori ini dipaparkan oleh Turner dan Killian pada 1972. Dalam teori ini, didasarkan pada anggapan bahwa norma merupakan sesuatu yang terus berubah.
Emergent Norm Perspective mempunyai beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu individu menyadari dirinya berada di dalam situasi yang tidak diatur dalam norma sebelumnya. Tahap berikutnya, yakni sekumpulan individu yang sudah sadar telah mengalami norma baru.
ADVERTISEMENT
3. Assembling Perspective
Teori Assembling Perspective dipaparkan pada 1973 oleh McPhail dan Miller. Teori ini memandang individu dalam kelompok gerakan sosial sebagai sosok rasional yang berdiri sendiri.
4. New Social Movement Theory
Teori gerakan sosial berikutnya adalah New Social Movement Theory yang berkembang pada 1950-an di Eropa. Teori ini hadir di tengah isu mengenai humanis, nonmaterial, dan kultural.
5. Resource Mobilization Theory
Istilah mobilization mengacu pada proses konstekstual yang terdiri dari pembentukan massa demi mencapai tujuan tertentu. Maka dari itu, dalam teori ini, proses tersebut dianalisis demi meraih misi gerakan sosial.
Terdapat beberapa faktor penentu dari keberhasilan gerakan sosial dalam Resource Mobilization Theory, yaitu:
Itu dia sekilas pembahasan mengenai teori gerakan sosial.(LAU)
ADVERTISEMENT