Konten dari Pengguna

5 Teori Gerakan Sosial yang Penting Dipahami

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
22 Desember 2023 22:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Gerakan Sosial. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Gerakan Sosial. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai teori gerakan sosial yang penting untuk dipahami.
Dikutip dari buku Peta Teori Gerakan Sosial oleh Aribowo, gerakan sosial merupakan sekelompok orang yang berusaha untuk membangun tatanan sosial baru yang radikal. Meski demikian, tidak semua orang dalam setiap kelompok dapat disebut dengan gerakan sosial.
ADVERTISEMENT
Gerakan sosial sendiri dijelaskan dalam berbagai teori. Apa saja?

Teori Gerakan Sosial

Ilustrasi Teori Gerakan Sosial. Sumber: Unsplash
Berikut ini berbagai teori gerakan sosial beserta penjelasan lengkapnya:

1. Value Added Theory

Dalam teori Value Added, dijelaskan bahwa gerakan sosial merupakan suatu hal yang kompleks dengan beberapa syarat supaya dapat terjadi, yaitu adanya kondusifitas dan ketegangan struktural.
Kondusifitas struktural merupakan kesadaran masyarakat mengenai suatu fenomena. Sedangkan, ketegangan struktural merupakan kondisi masyarakat yang tegang akibat tidak terpenuhinya harapan.

2. Emergent Norm Perspective

Teori gerakan sosial berikutnya adalah Emergent Norm Perspective. Teori ini dipaparkan oleh Turner dan Killian pada 1972. Dalam teori ini, didasarkan pada anggapan bahwa norma merupakan sesuatu yang terus berubah.
Emergent Norm Perspective mempunyai beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu individu menyadari dirinya berada di dalam situasi yang tidak diatur dalam norma sebelumnya. Tahap berikutnya, yakni sekumpulan individu yang sudah sadar telah mengalami norma baru.
ADVERTISEMENT

3. Assembling Perspective

Teori Assembling Perspective dipaparkan pada 1973 oleh McPhail dan Miller. Teori ini memandang individu dalam kelompok gerakan sosial sebagai sosok rasional yang berdiri sendiri.

4. New Social Movement Theory

Teori gerakan sosial berikutnya adalah New Social Movement Theory yang berkembang pada 1950-an di Eropa. Teori ini hadir di tengah isu mengenai humanis, nonmaterial, dan kultural.

5. Resource Mobilization Theory

Istilah mobilization mengacu pada proses konstekstual yang terdiri dari pembentukan massa demi mencapai tujuan tertentu. Maka dari itu, dalam teori ini, proses tersebut dianalisis demi meraih misi gerakan sosial.
Terdapat beberapa faktor penentu dari keberhasilan gerakan sosial dalam Resource Mobilization Theory, yaitu:
Itu dia sekilas pembahasan mengenai teori gerakan sosial.(LAU)
ADVERTISEMENT