Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
5 Tokoh Pertempuran Ambarawa dengan Aksi Heroik yang Luar Biasa
13 April 2025 20:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tokoh Pertempuran Ambarawa memegang peran penting dalam sejarah perlawanan Indonesia terhadap penjajahan pasca-proklamasi. Pertempuran ini berlangsung pada 20 November hingga 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari budaya.jogjaprov.go.id, konflik dipicu oleh kedatangan Sekutu yang ternyata membantu membebaskan dan mempersenjatai tentara Belanda (NICA). Hal itu membuat rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Indonesia terpaksa angkat senjata.
Tokoh Pertempuran Ambarawa
Perlawanan rakyat Indonesia tidak akan pernah terjadi tanpa adanya tokoh pertempuran Ambarawa yang menjadi motor penggerak perjuangan. Beberapa tokoh penting yang terlibat dalam peristiwa Ambarawa antara lain sebagai berikut ini.
1. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman adalah tokoh sentral dalam Pertempuran Ambarawa. Pada saat itu, usianya masih 29 tahun dan belum lama diangkat sebagai Panglima Besar TKR.
Meskipun masih muda dan menderita sakit paru-paru kronis, Soedirman memimpin langsung pasukan ke medan pertempuran.
Jenderal Soedirman menggunakan strategi yang dikenal dengan “supit urang”, yaitu taktik mengepung musuh dari dua sisi. Taktik ini berhasil memaksa Sekutu mundur ke Semarang.
ADVERTISEMENT
Keputusan taktis yang cepat, kepemimpinan di garis depan, dan keberanian untuk bertaruh nyawa menjadikan Soedirman sebagai simbol keberanian rakyat Indonesia.
Selain itu, ia mengutamakan kedisiplinan dan keteladanan. Ia tetap menjalankan salat meskipun sedang di medan perang yang menjadi motivasi spiritual bagi prajuritnya.
2. Letkol Isdiman
Letnan Kolonel Isdiman merupakan pemimpin pasukan TKR di wilayah Magelang. Ia dikenal sebagai pemimpin lapangan yang berani dan dekat dengan prajuritnya.
Ketika pasukan Sekutu mulai menunjukkan niat untuk menyerang dan membebaskan tentara Belanda, Isdiman bergerak cepat memimpin penyerangan ke posisi musuh.
Namun, dalam pertempuran tersebut, Isdiman gugur sebagai syahid. Peristiwa ini mengguncang para pejuang dan menjadi pemicu Jenderal Soedirman untuk turun langsung memimpin perang.
Meski tidak bertahan lama, pengorbanan Letkol Isdiman menjadi pemantik semangat rakyat untuk terus melawan. Namanya kini diabadikan di berbagai institusi militer dan sekolah sebagai bentuk penghormatan.
ADVERTISEMENT
3. KH Saifudin Zuhri
Tidak semua tokoh pertempuran berasal dari kalangan militer. KH Saifudin Zuhri, seorang ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama berperan penting dalam membangkitkan semangat juang rakyat melalui jalur non-militer.
Ia aktif menyampaikan khutbah, ceramah, dan fatwa yang mendorong rakyat untuk turut serta membela tanah air. Sebagai tokoh pesantren, ia juga menggerakkan santri dan ulama untuk ikut terlibat langsung dalam perjuangan.
4. Gatot Subroto
Gatot Subroto saat itu menjabat sebagai Komandan Divisi di wilayah yang membawahi area pertempuran. Ia tidak hanya fokus pada strategi tempur, tetapi juga mengoordinasikan pasokan logistik dan komunikasi antar satuan.
Gatot dikenal tegas, tetapi juga bijaksana. Ia memastikan bahwa pasukan selalu berada dalam kondisi siap dan tidak kehabisan amunisi atau makanan.
Setelah perang, ia terus berkarya dalam militer dan pemerintahan. Gatot Subroto juga sempat menjabat sebagai Wakil Panglima TNI dan tokoh penting dalam pembangunan pasca-kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
5. Letkol Sarbini Martodiharjo
Letkol Sarbini Martodiharjo adalah salah satu perwira muda yang bertugas sebagai pengatur siasat pengepungan pasukan musuh. Ia dikenal sebagai sosok tenang, disiplin, dan cekatan dalam membuat perencanaan serangan.
Sarbini memainkan peran penting dalam menyempurnakan taktik pengepungan yang dilakukan di bawah komando Jenderal Soedirman.
Ia memastikan jalur pasokan musuh terputus, serta membantu koordinasi antar wilayah di sekitar Ambarawa agar musuh benar-benar terkepung.
Setelah masa revolusi, Sarbini tetap aktif di dunia militer dan pemerintahan, serta turut menyuarakan pentingnya peran pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan.
Kelima tokoh Pertempuran Ambarawa di atas adalah contoh nyata keberagaman peran dalam perjuangan kemerdekaan. Dari militer, ulama, hingga perwira muda, semua menunjukkan aksi heroik yang luar biasa dan membangkitkan semangat nasionalisme. (rudin)
ADVERTISEMENT