Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
5 Tradisi Menyambut Bulan Puasa di Jawa yang Penuh Makna dan Masih Dilestarikan
26 Februari 2025 22:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tradisi menyambut bulan puasa di Jawa rupanya memiliki keunikan khasnya sendiri, terlebih masyarakat di Pulau Jawa memiliki sejumlah tradisi untuk menyambut bulan puasa tersebut.
ADVERTISEMENT
Biasanya, tradisi bulan puasa tersebut diwariskan secara turun temurun dan masih dilakukan hingga sekarang. Bentuk tradisi menyambut bulan puasa di Pulau Jawa pun sangat beragam, seperti membersihkan diri, ziarah ke makam, menyantap makanan, dan lainnya.
Tradisi Menyambut Bulan Puasa di Jawa
Dikutip dari situs kemenparekraf.go.id terdapat lima tradisi menyambut bulan puasa di Jawa yang masih dilestarikan sampai sekarang.
1. Memberikan Bingkisan
Masyarakat Jawa memiliki ragam tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang.
Salah satunya dengan melakukan tradisi atau kegiatan memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua atau mertua yang sudah berbeda rumah, maupun pada tokoh daerah setempat.
2. Berkumpul dengan Keluarga
Tradisi ini dikenal sebagai bersenang-senang atau berkumpul bersama keluarga dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Selain berkumpul dengan keluarga, tradisi ini juga diisi dengan makan bersama beralaskan daun pisang sambil duduk lesehan.
ADVERTISEMENT
3. Padusan atau Mandi
Masyarakat Yogyakarta memiliki tradisi khas dalam menyambut bulan puasa, yaitu padusan atau dalam bahasa Jawa diartikan sebagai mandi.
Padusan dilakukan sebagai bentuk penyucian diri bagi masyarakat sebelum menyambut bulan puasa, sehingga jiwa dan raga pun menjadi bersih.
4. Mandi Tradisional dengan Dedaunan
Beberapa masyarakat Jawa menyambut bulan puasa dengan melestarikan tradisi khasnya. Mandi tradisional merupakan suatu tradisi mandi dengan memakai dedaunan dan rempah, seperti daun pandan, serai, bunga mawar, bunga kenanga, dan jeruk perut.
5. Membuat Makanan
Tradisi malamang dilakukan secara rutin oleh masyarakat Jawa sebagai penyambutan bulan puasa. Masyarakat akan menyambut bulan puasa dengan suka cita dengan melakukan tradisi membuat makanan tradisional.
Di balik kesederhanaan makanan tersebut, tradisi ini dilakukan untuk memupuk rasa kebersamaan antar masyarakat Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Demikian merupakan tradisi menyambut bulan puasa di Jawa yang dikenal memiliki ciri khasnya masing-masing dan masih dilestarikan sampai sekarang oleh masyarakat pulau Jawa . (shr)