Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Tradisi Peringatan Seorang Anak Beranjak Remaja atau Dewasa di Indonesia
15 September 2024 20:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa tradisi untuk memperingati seorang anak yang beranjak remaja atau dewasa di indonesia. Kebanyakan tradisinya unik-unik dan cocok dieksplor untuk meningkatkan kecintaan terhadap tanah air.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Fahombo dari Nias yang sudah menjadi tradisi turun-temurun sebagai penanda bahwa pria dari suku tersebut telah menginjak remaja.
Tradisi untuk Memperingati Seorang Anak yang Beranjak Remaja atau Dewasa di Indonesia
Sebagai negara yang kaya akan adat dan tradisi, ada banyak tradisi untuk memperingati seorang anak yang beranjak remaja atau dewasa di indonesia. Beberapa di antaranya akan dijelaskan pada ulasan berikut.
1. Pataheri
Dikutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, upacara Pataheri merupakan sebuah ritual adat pendewasaan bagi anak laki-laki di suku Naulu Maluku yang beranjak remaja atau dewasa.
Upacara ini ditandai dengan pemakaian celana pendek (cidaku atau ayunte) dan ikat kepala merah (karinunu). Selain itu juga dilakukan ritual pemenggalan kepala kusu (kus kus).
ADVERTISEMENT
2. Supitan
Di Jawa berkembang upacara Supitan yakni sebuah tradisi yang biasa dilakukan pada anak laki-laki di bawah usia 16 tahun.
Upacara ini juga umum dikenal dengan sebutan sunatan, tetakan, atau khitanan. Tradisi ini bertujuan untuk menghilangkan sesuker atau kotoran yang ada dalam tubuh.
3. Mepandes
Jika dalam bahasa Bali, upacara Mepandes juga sering disebut dengan metatah, mepandes, atau mesangih. Mepandes sendiri merupakan ritual keagamaan yang harus dilaksanakan oleh semua umat Hindu di Bali, khususnya bagi yang telah menginjak masa remaja.
Kegiatan ini memiliki nilai-nilai pendidikan budi pekerta sebagai sarana pembentukan kepribadian anak.
4. Rakeho
Suku Kulawi di Sulawesi memiliki upacara Rakeho yang merupakan ritual meratakan gigi bagian atas dan bawah menjadi rata dengan gusi dalam. Tujuannya adalah menyambut pertumbuhan dari masa kanak-kanak menuju dewasa pada kaum laki-laki Suku Kulawi
ADVERTISEMENT
5. Fahombo
Tradisi menyambut masa remaja khas Indonesia lainnya adalah Fahombo. Tradisi yang hingga kini masih dijalankan oleh masyarakat Nias ini dilakukan oleh laki-laki dewasa yang siap menikah dengan melompati batu setinggi lebih dari 2 meter.
Demikianlah ulasan seputar radisi untuk memperingati seorang anak yang beranjak remaja atau dewasa. Tradisi-tradisi di atas sebagian besar masih dilakukan hingga kini oleh masyarakat.