Konten dari Pengguna

6 Alasan Sistem Ekonomi Tradisional Kurang Sesuai untuk Suatu Negara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
21 November 2024 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alasan Sistem Ekonomi Tradisional Kurang Sesuai untuk Suatu Negara, Foto: Unsplash/Jason Yuen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alasan Sistem Ekonomi Tradisional Kurang Sesuai untuk Suatu Negara, Foto: Unsplash/Jason Yuen
ADVERTISEMENT
Sistem ekonomi tradisional yang berlandaskan pada nilai sosial dan tradisi telah lama menjadi bagian dari suatu masyarakat. Dalam konteks wilayah yang besar dan modern, terdapat alasan sistem ekonomi tradisional kurang sesuatu untuk suatu negara.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Cendekia Pendidikan, Bubun, dkk., (2024: 3), sistem ekonomi tradisional adalah sistem yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun-temurun dengan hanya mengandalkan alat-alat sederhana dan tenaga kerja manual.

Alasan Sistem Ekonomi Tradisional Kurang Sesuai untuk Suatu Negara

Ilustrasi Alasan Sistem Ekonomi Tradisional Kurang Sesuai untuk Suatu Negara, Foto: Unsplash/Austrian National Library
Skala sistem ekonomi tradisional cenderung kecil, sehingga jarang diterapkan oleh suatu negara. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sistem ekonomi tradisional saat ini dianggap kurang sesuai diterapkan dalam sebuah negara:

1. Terbatasnya Kemampuan Produksi Barang dan Jasa

Ekonomi tradisional berfokus pada produksi barang untuk konsumsi pribadi, sehingga sulit memproduksi dalam jumlah besar.
Sistem ini tidak dapat mengimbangi permintaan pasar global yang terus meningkat.

2. Kualitas Barang Cenderung Rendah

Adanya keterbatasan dalam akses bahan baku dan teknologi modern, membuat masyarakat sulit menghasilkan produk berkualitas.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks negara yang besar, kebutuhan akan barang berkualitas sangat tinggi untuk meningkatkan daya saing produk nasional.

3. Laju Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat

Proses pertukaran barang yang bersifat barter membatasi ekspansi pasar dan pengembangan ekonomi yang lebih besar. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dalam sistem ini cenderung stagnan.

4. Tidak Mendorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Produksi mengarah pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan sedikit tabungan. Akibatnya, masyarakat sulit untuk berkembang secara ekonomi. Keterbatasan ini membuat kualitas hidup masyarakat tidak meningkat.

5. Tidak Ada Standar Nilai untuk Pertukaran Barang

Barter menimbulkan ketidakpastian dalam transaksi karena tidak adanya ukuran yang seragam untuk menilai barang yang ditukar.
Ketidakjelasan dalam nilai tukar ini membuat perdagangan menjadi lebih sulit dan tidak efisien.

6. Kurangnya Inovasi dan Pengembangan Teknologi

Sistem ekonomi tradisional yang bergantung pada metode produksi sederhana tidak mendorong inovasi atau kemajuan teknologi. Sementara di negara modern, inovasi menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing.
ADVERTISEMENT
Demikianlah pembahasan mengenai alasan sistem ekonomi tradisional kurang sesuai untuk suatu negara. Negara membutuhkan sistem ekonomi yang lebih efisien dan mampu mendorong inovasi serta memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. (Nabila)