Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
6 Manfaat Sosial Budaya Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Sehari-hari
3 Desember 2024 7:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam konteks sosial budaya, keanekaragaman hayati tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi juga mencerminkan cara masyarakat memahami dan menjaga lingkungannya.
Mengutip situs fisip.umsu.ac.id, sosial budaya di Indonesia mencakup beragam aspek yang meliputi adat istiadat, norma, nilai-nilai, tradisi, agama, bahasa, makanan, kesenian, dan budaya sehari-hari.
Manfaat Sosial Budaya Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati memiliki peran penting dalam membentuk identitas suatu masyarakat. Berikut adalah manfaat sosial dudaya keanekaragaman hayati dalam kehidupan sehari-hari:
1. Sumber Inspirasi Seni dan Tradisi
Keanekaragaman hayati menjadi inspirasi dalam seni, budaya, dan tradisi masyarakat. Hal ini memperkaya identitas budaya masyarakat.
Banyak motif batik, ukiran, dan kain tradisional di Indonesia yang menggambarkan flora dan fauna khas, seperti motif kawung (terinspirasi dari buah aren) atau mega mendung (terinspirasi dari awan).
ADVERTISEMENT
2. Simbol Identitas dan Kebanggaan Lokal
Spesies tertentu sering kali dijadikan simbol identitas suatu daerah atau suku. Keanekaragaman hayati menjadi sumber kebanggaan dan memupuk rasa cinta terhadap lingkungan.
Misalnya, bunga Rafflesia arnoldii di Sumatra menjadi ikon budaya lokal, dan komodo sebagai hewan khas Nusa Tenggara Timur mengangkat nama Indonesia di dunia internasional.
3. Sumber Obat Tradisional dan Pengetahuan Lokal
Masyarakat adat telah lama memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk pengobatan tradisional.
Tanaman seperti kunyit, jahe, dan temulawak digunakan sebagai bahan jamu yang hingga kini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Pengetahuan ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari kearifan lokal.
4. Mendukung Ritual dan Upacara Adat
Banyak tumbuhan dan hewan digunakan dalam ritual keagamaan atau upacara adat. Keanekaragaman hayati memperkaya kehidupan spiritual masyarakat.
Misalnya, daun kelapa atau janur dipakai dalam tradisi Hindu Bali untuk membuat canang, sedangkan beberapa suku di Papua menggunakan burung cendrawasih sebagai simbol keagungan dalam tarian adat mereka.
ADVERTISEMENT
5. Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Ekowisata Budaya
Keanekaragaman hayati mendukung pengembangan ekowisata yang melibatkan masyarakat lokal. Hal ini meningkatkan pendapatan masyarakat lokal sekaligus melestarikan budaya dan lingkungan.
Taman nasional, hutan adat, dan desa wisata sering kali menjadi destinasi wisata budaya, di mana pengunjung dapat belajar tentang flora, fauna, dan tradisi masyarakat setempat.
6. Menjaga Keseimbangan Sosial dan Ekologis
Keanekaragaman hayati berperan dalam menjaga harmoni antara manusia dan alam.
Tradisi masyarakat adat yang berlandaskan keberlanjutan, seperti sistem subak di Bali atau kearifan lokal sasi di Maluku, menunjukkan bagaimana keanekaragaman hayati dan budaya dapat berkolaborasi untuk menjaga keseimbangan sosial dan ekologis.
Manfaat sosial budaya keanekaragaman hayati tidak hanya melestarikan kehidupan alam, tetapi juga memperkaya kebudayaan dan tradisi masyarakat. (Fikah)
ADVERTISEMENT