Konten dari Pengguna

6 Penyebab Fosil Manusia Purba Ditemukan di Sungai

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Desember 2024 22:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Fosil Manusia Purba Ditemukan di Sungai. Pexels/Dagmara Dombrovska
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Fosil Manusia Purba Ditemukan di Sungai. Pexels/Dagmara Dombrovska
ADVERTISEMENT
Penyebab fosil manusia purba ditemukan di sungai menjadi topik menarik dalam kajian arkeologi dan sejarah evolusi manusia.
ADVERTISEMENT
Penemuan fosil di daerah aliran sungai memberikan banyak petunjuk mengenai kehidupan manusia purba dan kondisi lingkungan pada masa itu.
Mengutip situs e-library.upj.ac.id, sebaran manusia purba di Indonesia dilengkapi dengan penemuan hasil kebudayaan dan alat-alat, seperti kapak perimbas, beliung persegi, hingga menhir di tempat yang sama.

Penyebab Fosil Manusia Purba Ditemukan di Sungai

Ilustrasi Penyebab Fosil Manusia Purba Ditemukan di Sungai. Pexels/Alejandro Quintanar
Fosil manusia purba sering ditemukan di kawasan sungai karena berbagai faktor alami dan historis yang memengaruhi proses pengawetan dan lokasi fosil tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab fosil manusia purba ditemukan di sungai:

1. Habitat Manusia Purba Dekat Sungai

Manusia purba cenderung memilih tinggal di sekitar sungai karena menyediakan sumber air yang vital untuk minum, memasak, dan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, sungai juga menjadi sumber makanan, seperti ikan, serta menyediakan tanah subur di sekitarnya untuk berburu dan bercocok tanam. Tinggal di dekat sungai membuat sisa-sisa jasad lebih mungkin terawetkan di area tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Proses Sedimentasi

Sungai membawa sedimen seperti pasir, lumpur, dan kerikil yang menumpuk di dasar sungai atau daerah sekitarnya.
Sedimentasi ini membantu menutupi dan melindungi sisa-sisa jasad manusia purba dari pembusukan dan kerusakan akibat pengaruh lingkungan, seperti hewan pemakan bangkai atau cuaca ekstrem, sehingga memperbesar peluang fosilisasi.

3. Pergerakan Air Sungai

Aliran air sungai dapat memindahkan tulang atau sisa-sisa manusia purba dari tempat asalnya ke lokasi lain.
Fosil yang terbawa aliran air kemudian dapat tertanam di dasar sungai atau tepiannya, terutama di tempat-tempat dengan arus yang melambat, seperti delta sungai atau daerah cekungan.

4. Lingkungan yang Mendukung Pengawetan

Lingkungan sungai sering kali memiliki kadar oksigen yang rendah di lapisan sedimennya.
Kondisi ini memperlambat proses pembusukan jasad dan mendukung pengawetan tulang, menjadikannya lebih mungkin berubah menjadi fosil.
ADVERTISEMENT

5. Aktivitas Geologi

Pergerakan tektonik atau erosi sungai dapat mengungkap lapisan-lapisan tanah kuno di sekitar aliran sungai, di mana fosil-fosil manusia purba terkubur selama ribuan tahun.
Sungai menjadi area yang ideal untuk menemukan fosil karena proses alam ini sering membuka lapisan yang sebelumnya tersembunyi.

6. Bukti Arkeologi Terkait dengan Sungai

Sungai juga merupakan tempat berkumpulnya bukti-bukti kehidupan manusia purba lainnya, seperti alat-alat batu, sisa-sisa hewan, atau peralatan berburu.
Hal ini menunjukkan bahwa sungai tidak hanya menjadi tempat tinggal manusia purba, tetapi juga area utama aktivitasnya, sehingga fosil manusia purba lebih sering ditemukan di sana.
Penyebab fosil manusia purba ditemukan di sungai memberikan wawasan tentang bagaimana lingkungan berperan dalam menjaga jejak sejarah kehidupan. (Fikah)
ADVERTISEMENT