Konten dari Pengguna

6 Perang yang Terjadi saat Penjajahan dan Dampaknya pada Perjuangan Rakyat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 Mei 2025 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perang yang terjadi saat penjajahan. Foto: Pexels.com/Stasham
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perang yang terjadi saat penjajahan. Foto: Pexels.com/Stasham
ADVERTISEMENT
Perang yang terjadi saat penjajahan di Indonesia mencerminkan sejarah panjang perlawanan terhadap kekuasaan asing yang berusaha menguasai tanah air.
ADVERTISEMENT
Berbagai perang besar dan pertempuran kecil terjadi sebagai bentuk perjuangan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan kebebasan.
Upaya penjajah dalam menguasai Indonesia sering kali mendapat perlawanan sengit dari berbagai daerah di seluruh Nusantara.

Perang yang Terjadi saat Penjajahan

Ilustrasi perang yang terjadi saat penjajahan. Foto: Pexels.com/marco allasio
Beberapa perang besar di Indonesia menunjukkan semangat perlawanan yang kuat terhadap penjajahan dan mengukir sejarah penting bagi bangsa ini. Perang apa yang terjadi di daerah kalian saat terjadi penjajahan?
Berikut adalah beberapa contoh perang besar yang terjadi selama periode penjajahan, dikutip dari ppkmku.uma.ac.id.

1. Perang Jawa (1825-1830)

Perang Diponegoro, yang dikenal sebagai Perang Jawa, merupakan salah satu perlawanan paling monumental terhadap Belanda.
Konflik ini dimulai dari ketidakpuasan Pangeran Diponegoro terhadap kebijakan Belanda yang merugikan rakyat dan campur tangan mereka dalam urusan kerajaan.
ADVERTISEMENT
Meskipun Diponegoro akhirnya tertangkap dan diasingkan, perlawanan ini mempersatukan rakyat Jawa untuk melawan penjajahan Belanda.
Perang yang berlangsung selama 5 tahun dan merenggut banyak nyawa ini menunjukkan semangat rakyat yang tidak ingin tunduk pada kekuasaan asing.

2. Perang Aceh (1873-1904)

Perang Aceh merupakan salah satu perlawanan terpanjang yang dihadapi Belanda di Indonesia.
Aceh, yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki posisi strategis, menjadi target utama penjajahan Belanda. Rakyat Aceh, dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Cut Nyak Dien dan Teuku Umar, berjuang keras untuk mempertahankan kedaulatan mereka.
Perang ini berlangsung lebih dari tiga dekade, dengan perlawanan sengit yang mengakibatkan banyak korban jiwa, dan meskipun Belanda akhirnya menguasai Aceh, semangat perjuangan rakyat Aceh tidak pernah padam.
ADVERTISEMENT

3. Perang Padri (1821-1837)

Perang Padri di Sumatera Barat terjadi antara kaum Padri yang dipimpin oleh ulama dengan kaum Adat yang didukung Belanda.
Pada awalnya, perang ini dipicu oleh perbedaan ajaran agama, tetapi akhirnya berkembang menjadi konflik besar melawan kekuasaan kolonial.
Belanda memanfaatkan perbedaan ini untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut. Meskipun kaum Padri akhirnya kalah, perang ini menandai pentingnya pengaruh agama dalam perjuangan melawan penjajahan.

4. Perang Puputan di Bali (1906-1908)

Puputan adalah istilah Bali untuk "perang sampai mati". Di Bali, perang Puputan terjadi ketika kerajaan Badung menolak menyerah kepada Belanda pada tahun 1906.
Raja dan pengikutnya memilih untuk berperang habis-habisan daripada tunduk pada penjajahan.
Meskipun perlawanan ini berakhir dengan kekalahan, Puputan tetap menjadi simbol keberanian dan pengorbanan tanpa batas untuk tanah air. Peristiwa ini mencerminkan semangat rakyat Bali yang tidak mau menyerah pada penjajahan.
ADVERTISEMENT

5. Perang Kemerdekaan Indonesia (1945-1949)

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda kembali mencoba untuk menguasai Indonesia.
Perang ini berlangsung hingga 1949, melibatkan banyak pertempuran besar, termasuk Pertempuran Surabaya dan Agresi Militer Belanda.
Perjuangan ini dipenuhi dengan taktik gerilya dan diplomasi internasional yang akhirnya membuat Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.
Ini adalah perjuangan panjang untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan.

6. Perang Gerilya di Papua Barat (1963-1969)

Setelah Papua Barat bergabung dengan Indonesia pada 1963, terjadi perlawanan sengit dari kelompok separatis yang ingin merdeka.
Perang ini dikenal dengan Operasi Trikora, di mana Indonesia berusaha mengamankan wilayah tersebut. Meskipun pasukan Indonesia berhasil mengatasi perlawanan tersebut, konflik dengan kelompok separatis terus berlangsung hingga saat ini.
Pada 1969, Papua Barat akhirnya secara resmi menjadi bagian dari Indonesia setelah dilaksanakannya Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, perang yang terjadi saat penjajahan merupakan bagian integral dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Meskipun banyak pertempuran yang berakhir dengan kekalahan, semangat perlawanan terhadap penjajahan tetap hidup, mengilhami generasi berikutnya untuk terus berjuang hingga kemerdekaan Indonesia akhirnya tercapai. (Khoirul)