Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
7 Kebiasaan Nabi Muhammad saat Hari Raya Idul Fitri yang Perlu Diteladani
29 Maret 2025 20:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kebiasaan Nabi Muhammad saat hari raya Idul Fitri menjadi teladan bagi umat Islam dalam merayakan hari kemenangan. Setiap kebiasaan yang beliau lakukan mengandung makna mendalam yang dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menyambut hari raya.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idulfitri bukan hanya momen kebahagiaan, tetapi juga waktu untuk meningkatkan ibadah, mempererat silaturahmi, dan meneladani sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Mengutip situs web kemenag.go.id, Nabi Muhammad saw., lahir di Makkah pada 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (571 M). Setelah hijrah ke Madinah, beliau pertama-tama membangun masjid, yang kini dikenal sebagai Masjid Nabawi.
Kebiasaan Nabi Muhammad saat Hari Raya Idul Fitri
Nabi Muhammad merupakan sosok yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah dunia, terutama dalam penyebaran ajaran Islam. Berikut adalah kebiasaan Nabi Muhammad saat hari raya Idul Fitri:
1. Bertakbir
Rasulullah saw., mengumandangkan takbir dari malam hingga pagi hari Idulfitri sebagai ungkapan syukur atas datangnya hari raya.
Takbir ini mencerminkan kebahagiaan dan pengakuan akan kebesaran Allah, sebagaimana diungkapkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185.
ADVERTISEMENT
2. Memakai Pakaian Terbaik
Pada hari raya, Nabi Muhammad saw., mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan pentingnya menghormati momen spesial dengan penampilan yang baik.
Dalam hadits, disebutkan bahwa beliau memiliki jubah khusus yang hanya dipakai pada hari raya dan Jumat.
3. Makan Sebelum Shalat Id
Sebelum melaksanakan shalat Idulfitri, Rasulullah saw., biasa memakan kurma dengan jumlah ganjil (tiga, lima, atau tujuh). Ini adalah tradisi yang menunjukkan bahwa pada hari tersebut umat Islam tidak diperbolehkan berpuasa.
4. Melaksanakan Shalat Idulfitri
Shalat Idul Fitri adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah saw., melaksanakan shalat ini bersama keluarga dan sahabatnya, baik laki-laki maupun perempuan.
Beliau juga memilih rute berbeda saat pergi dan pulang dari tempat shalat untuk menambah keberkahan.
5. Mengunjungi Tempat Keramaian
Nabi Muhammad saw., pernah menemani Aisyah untuk menyaksikan pertunjukan atraksi pada hari raya. Ini menunjukkan bahwa bersenang-senang dalam batas wajar merupakan bagian dari merayakan Idulfitri.
ADVERTISEMENT
6. Silaturahmi dan Saling Berkunjung
Tradisi saling mengunjungi antar sahabat dan keluarga sangat ditekankan oleh Rasulullah saw. Pada kesempatan ini, beliau dan para sahabat saling mendoakan kebaikan satu sama lain, memperkuat ikatan sosial dan persaudaraan di antara umat Islam.
7. Memberi Ucapan Selamat
Rasulullah saw., juga memberikan ucapan selamat kepada orang-orang di sekitarnya, menambah suasana bahagia di hari raya.
Dengan mengetahui kebiasaan Nabi Muhammad saat hari raya Idul Fitri dan mengikuti jejak beliau, perayaan Idulfitri tidak hanya menjadi ajang kebahagiaan, tetapi juga sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mempererat hubungan dengan sesama. (Fikah)