8 Tokoh PNI Lengkap dengan Dasar Berdirinya

Ilustrasi tokoh PNI. Foto: Pixabay

Tokoh PNI merupakan sosok krusial di balik berdirinya PNI yang salah satu tujuannya adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Seiring waktu, PNI berkembang menjadi sebuah partai yang bahkan memiliki puluhan ribu anggota.

Namun, sebelum semua itu terjadi, ada beberapa tokoh penting di balik berdirinya PNI atau Partai Nasional Indonesia.

Berikut akan dibahas mengenai 8 tokoh PNI dan latar belakang pendiriannya yang perlu diketahui.

Tentang PNI

Ilustrasi tokoh PNI. Foto: Pixabay

PNI adalah kepanjangan dari Perserikatan Nasional Indonesia yang berdiri di Bandung pada 4 Juli 1927. Setahun kemudian, PNI kemudian berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia.

Perubahan PNI ini bertujuan untuk mempertegas sifat pergerakan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan kemajuan taraf hidup rakyat.

PNI memilih warna merah putih dan kepala banteng sebagai lambang yang memiliki arti berani, suci, dan percaya diri.

Latar Belakang Pendirian PNI

Ilustrasi tokoh PNI. Foto: Pixabay

PNI berdiri atas dasar Marhaenisme, yaitu sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Menurut Soekarno, cita-cita PNI adalah untuk mencapai Indonesia merdeka.

Berikut adalah latar belakang pendirian PNI, antara lain:

Tokoh PNI

Ilustrasi tokoh PNI. Foto: Pixabay

PNI memiliki beberapa tokoh penting yang melatarbelakangi berdirinya organisasi tersebut. Berikut adalah 8 tokoh PNI yang penting diketahui berdasarkan buku Pancasila: Senarai Isu-Isu Strategis karya Amri Syarif Hidayat.

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno adalah ketua PNI yang selanjutnya berhasil menjadi presiden pertama Republik Indonesia. Ia juga merupakan sosok penting yang akhirnya ditangkap oleh pemerintah Hindia Belanda karena diyakini menyebarkan ajaran tentang kemerdekaan.

Bung Karno akhirnya ditahan dan saat peradilan, ia membacakan pidato berjudul Indonesia Menggugat yang ia tulis sendiri.

2. Cipto Mangunkusumo

Cipto Mangunkusumo adalah tokoh yang tergabung di dalam tiga serangkai meskipun dalam perkembangannya ia kemudian memilih jalur politik.

Meskipun dia bukan salah satu anggota resmi dari PNI, tetapi Soekarno mengakuinya sebagai penyumbang pemikiran bagi generasi muda.

3. Iskak Cokroadisuryo

Iskak merupakan sekretaris sekaligus bendahara pertama di PNI. Ia merupakan seorang pakar hukum dan politisi.

Iskak menuntut ilmu hukum di Universitas Leiden, Belanda. Begitu lulus dan pulang ke Indonesia, ia mendirikan firma hukum bersama tiga temannya.

Bersama temannya inilah pula ia kemudian bergabung bersama PNI dan menjadi salah satu tokoh penting di balik pendirian PNI.

4. Samsi Sastrawidagda

Samsi merupakan anggota PNI yang menempuh pendidikan ekonomi dan hukum negara di Handels-hogeschool di Rotterdam. Ia kemudian menjadi menteri keuangan pertama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno dan memiliki peran besar dalam rangka mencari dana.

5. Raden Mas Sartono

Memiliki nama panggilan Sartono, ia merupakan rekan pengacara dari Iskak. Sartono juga salah satu dari tokoh penting berdirinya PNI.

Setelah itu, Sartono juga mendirikan partai politik baru, seperti Partai Indonesia dan Gerakan Rakyat Indonesia.

6. Budiarto Martoatmodjo

Merupakan advokat pertama di Indonesia dan perintis kemerdekaan yang menjadi salah satu tokoh penting di balik berdirinya PNI.

Ia juga merupakan lulusan Universitas Leiden, Belanda dan setelah kembali ke tanah air turut melanjutkan perjuangan mahasiswa Indonesia di Belanda melalui Indische Vereeniging.

7. Sunario Sastrowardoyo

Sunario adalah ahli hukum yang lulus dari Universitas Leiden, Belanda pada Desember 1925 dan kemudian pulang ke Indonesia hingga bergabung bersama PNI.

Sunario juga merupakan anggota PNI yang juga berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II.

8. Anwari

Anwari merupakan salah satu anggota di balik berdirinya PNI walaupun sayang sekali tidak banyak informasi yang bisa ditemukan mengenai Anwari.

Demikian adalah 8 tokoh PNI dan latar belakang pendiriannya yang perlu diketahui. (SP)