Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
9 Tokoh Panitia Sembilan dan Perannya dalam Sidang BPUPKI
12 April 2025 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tokoh Panitia Sembilan memiliki peran sentral dalam merumuskan ideologi dasar negara Indonesia. Mereka dibentuk pada 1 Juni 1945 oleh BPUPKI sebagai upaya menengahi berbagai perbedaan pendapat dalam sidang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah Indonesia, Ahmad Mansur Suryanegara, 2015:218, Panitia Sembilan berhasil menyusun Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945.
Kesepakatan yang dihasilkan mencerminkan semangat gotong royong dan toleransi antar kelompok nasionalis dan religius.
Susunan Tokoh Panitia Sembilan
Berikut ini adalah sembilan tokoh Panitia Sembilan beserta perannya dalam perumusan ideologi dasar negara Indonesia.
1. Ir. Soekarno
Sebagai ketua Panitia Sembilan, Soekarno memimpin diskusi dan merangkum berbagai pemikiran menjadi satu naskah. Gagasannya mengenai Pancasila menjadi dasar utama perumusan Piagam Jakarta.
2. Mohammad Hatta
Bertugas mendampingi Soekarno dan memperkuat posisi kelompok nasionalis, serta menjembatani pandangan kaum religius.
3. Muhammad Yamin
Aktif mengusulkan rumusan dasar negara dalam bentuk kata-kata yang lebih bernuansa historis dan kebudayaan Indonesia.
4. A.A. Maramis
Mewakili kalangan Kristen, Maramis ikut dalam penyusunan dengan menekankan pentingnya asas kesetaraan dan toleransi beragama.
ADVERTISEMENT
5. Abikoesno Tjokrosoejoso
Mewakili Sarekat Islam, Abikoesno menekankan nilai-nilai keislaman dalam struktur dasar negara.
6. K.H. Wahid Hasyim
Perwakilan dari Nahdlatul Ulama, berperan dalam merumuskan bagian yang menyangkut hubungan negara dan agama.
7. Abdul Kahar Muzakkir
Tokoh Muhammadiyah yang mengusulkan pentingnya nilai-nilai Islam dalam struktur kenegaraan.
8. H. Agus Salim
Diplomat dan pemikir ulung yang menyuarakan pendekatan inklusif dalam rumusan Piagam Jakarta.
9. Achmad Soebardjo
Berperan dalam menjaga kesinambungan ide-ide nasionalis dan menjembatani dialog antartokoh.
Tokoh panitia sembilan menyatukan beragam aspirasi politik dan agama dalam rumusan Piagam Jakarta. Naskah tersebut kemudian menjadi bagian awal Pembukaan UUD 1945.
Keberhasilan Panitia Sembilan menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan bangsa menuju kemerdekaan yang inklusif dan berkeadilan.
Tokoh Panitia Sembilan memainkan peran penting dalam sejarah pembentukan dasar negara Indonesia.
Lewat diskusi dan kompromi yang konstruktif, mereka mampu merumuskan landasan ideologi nasional. Kontribusi mereka menjadi fondasi utama berdirinya negara Indonesia modern. (Anggie)
ADVERTISEMENT