Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Agama Mayoritas di Provinsi Bali, Sejarah, dan Tradisinya
6 Maret 2025 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hindu di Bali memiliki ciri khas tersendiri dengan berbagai tradisi dan ritual yang masih dijaga hingga saat ini.
Sejarah Agama Hindu di Bali
Agama mayoritas di Provinsi Bali memiliki sejarah panjang yang berawal dari pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara.
Dikutip dari buku Sejarah Agama Hindu di Indonesia, I. Wayan Suta, 2017:105, agama Hindu masuk ke Bali sekitar abad ke-8 melalui perdagangan dan hubungan budaya dengan India.
Penyebarannya semakin kuat pada masa Kerajaan Majapahit, ketika banyak bangsawan dan masyarakat Jawa yang berpindah ke Bali akibat runtuhnya kerajaan tersebut.
Pada masa Kerajaan Gelgel di abad ke-14, Hindu semakin mengakar dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat Bali. Sistem kasta dan ajaran Hindu Dharma mulai diterapkan secara luas, membentuk struktur masyarakat yang masih bertahan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Budaya dan Agama di Bali, R. Sudarsana, 2020:88, yang menyebutkan bahwa Hindu Bali memiliki perbedaan dengan Hindu di India, terutama dalam praktik ritual dan sistem sosial.
Tradisi dan Ritual Keagamaan di Bali
Sebagai agama mayoritas yang dianut masyarakat di Provinsi Bali adalah Hindu, berbagai tradisi dan upacara keagamaan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
Upacara keagamaan seperti Galungan, Kuningan, dan Nyepi merupakan perayaan besar yang selalu diperingati dengan khidmat.
Berdasarkan buku Tradisi dan Kepercayaan Masyarakat Bali, Made Wirata, 2019:132, salah satu ciri khas Hindu Bali adalah konsep Tri Hita Karana, yang mengajarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.
Prinsip ini diwujudkan dalam berbagai ritual, seperti persembahan canang sari setiap hari di pura, rumah, dan tempat usaha.
ADVERTISEMENT
Agama mayoritas di Provinsi Bali tidak hanya mempengaruhi kehidupan religius tetapi juga seni, budaya , dan pariwisata. Keberagaman upacara dan adat istiadat menjadikan Bali sebagai pusat kebudayaan Hindu yang unik di Indonesia.
Hingga kini, tradisi Hindu Bali tetap lestari, diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari identitas masyarakat setempat. (Mona)