Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Alasan Candi Borobudur Diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO
14 Februari 2024 22:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Makna akulturasi secara bahasa adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu serta memengaruhi. Walaupun demikian, akulturasi tidak menghilangkan kebudayaan asli dari masing-masing kebudayaan yang bertemu.
Alasan Candi Borobudur Diakui sebagai Warisan Dunia adalah karena Memuat Akulturasi Budaya
Candi Borobudur merupakan salah satu situs sejarah Indonesia. Selain menjadi situs sejarah Indonesia, candi yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah itu juga merupakan warisan dunia.
UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) mengakui Candi Borobudur sebagai warisan dunia pada tahun 1991. Alasan Candi Borobudur diakui sebagai warisan dunia adalah karena memuat akulturasi budaya.
Mengutip dari buku Wangsit Pawang Soal Sulit HOTS SBMPTN SOSHUM 2021, Tim Tentor Master (2020: 425), stupa Borobudur diakui sebagai warisan dunia karena adanya perpaduan budaya antara budaya asing (Buddha) dengan budaya asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perpaduan di antara dua budaya tersebut dapat terlihat dari arsitektur Borobudur, antara lain:
1. Budaya Buddha atau India
Perwujudan budaya Buddha atau India pada Candi Borobudur terlihat dari keberadaan stupa, patung Sang Buddha, dan relief kisah Sang Buddha.
2. Budaya Indonesia
Perwujudan budaya Indonesia pada Candi Borobudur terlihat dari keberadaan punden berundak.
Berdasarkan kondisi tersebut, jelas bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki bukti terjadinya akulturasi budaya. Faktanya, akulturasi budaya memang sebuah keniscayaan saat dua budaya atau lebih saling bertemu.
Makna Akulturasi Budaya
Akulturasi secara bahasa memiliki makna sebagai percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu serta saling memengaruhi. Hal itu berarti bahwa akulturasi merupakan keniscayaan yang dapat terjadi saat dua budaya saling bertemu.
Walaupun demikian, akulturasi budaya tidak menghilangkan kebudayaan asli. Mengutip dari buku Ruang Rias, Wilastrina (2021: 15), akulturasi budaya merupakan terjadinya suatu perubahan pola kebudayaan yang asli, tetapi tidak menyebabkan hilang unsur kedua kebudayaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu terbukti dengan adanya Candi Borobudur. Kebudayaan Indonesia bertemu dengan kebudayaan Indonesia kemudian mengalami percampuran, tetapi tidak menghilangkan kebudayaan asli masing-masing.
Demikian jelas bahwa alasan Candi Borobudur diakui sebagai warisan dunia adalah karena memuat akulturasi budaya antara Buddha dan Indonesia. Hal itu terlihat dari keberadaan stupa dan punden berundak pada Candi Borobudur. (AA)