Konten dari Pengguna

Alasan Jepang Mendaratkan Pasukannya di Kota Tarakan pada Era Penjajahan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Maret 2025 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi alasan Jepang mendaratkan pasukannya di Kota Tarakan, Foto: Pixabay/Joa70
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alasan Jepang mendaratkan pasukannya di Kota Tarakan, Foto: Pixabay/Joa70
ADVERTISEMENT
Alasan Jepang mendaratkan pasukannya di Kota Tarakan pada era penjajahan yaitu dikarenakan kota tersebut memiliki kilang minyak dan 700 sumur minyak yang menjadi tujuan para penjajah. Pertempuran Tarakan terjadi pada tanggal 11 dan 12 Januari 1942.
ADVERTISEMENT
Pada tahun itu terjadi bertepatan setelah Kekaisaran Jepang menyatakan perang terhadap Kerajaan Belanda.
Meskipun Tarakan merupakan sebuah pulau yang kecil, akan tetapi daerah tersebut menjadi tujuan utama dari para pasukan tentara Jepang.

Alasan Jepang Mendaratkan Pasukannya di Kota Tarakan

Ilustrasi alasan Jepang mendaratkan pasukannya di Kota Tarakan, Foto: Pixabay/hasan-cilingir
Dikutip dari situs p2k.stekom.ac.id alasan Jepang mendaratkan pasukannya di Kota Tarakan yaitu karena kota tersebut terdapat 700 sumur minyak, kilang minyak, dan lapangan penerbangan sehingga menjadikan tujuan penting bagi Jepang dalam Perang Pasifik.
Kota Tarakan sendiri merupakan daerah terpencil dan berada di sebuah pulau kecil yang berawal di timur laut Borneo di Hindia Belanda yang sekarang merupakan negara Indonesia.
Lokasi Kota Tarakan terletak di tepi terpencil kolonial Hindia Belanda dan hanya memiliki diameter 25 mil persegi.
ADVERTISEMENT
Penemuan minyak yang berada di Kota Tarakan juga relatif rendah di bawah tanah yang kedalamannya mencapai 50 hingga 300 meter, sehingga hal ini membawa makna besar bagi daerah Tarakan, Kalimantan.
Di sisi barat pulau, menjadi lokasi pengeboran minyak sebelum perang dimulai, di mana sekitar 700 sumur minyak didirikan oleh Bataafse Petroleum Maatschappij atau merupakan perusahaan minyak milik Batavia.
Di sisi lokasi pengeboran, terdapat perumahan karyawan Eropa BPM dan penduduk Tionghoa yang didirikan, sedangkan di sisi utara, pihak BPM juga mendirikan lokasi pengeboran lain di Djoeata.
Bahkan sampai saat ini adanya sumur-sumur tersebut telah menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Tarakan.
Seiring bertumbuhnya produksi minyak yang besar-besaran di Kota Tarakan, pihak Belanda mulai merenungkan tentang kemungkinan adanya agresi militer dari pasukan Jepang.
ADVERTISEMENT
Bahkan Jepang akan mengaktifkan kebutuhan untuk melindungi fasilitas pulau, apabila agresi militer terjadi.
Dari sinilah pasukan Belanda merencanakan adanya pertahanan militer pada tahun 1941, sehingga pihak Kerajaan Belanda meminta ladang minyak dan instalasi untuk dipertahankan dengan segala cara.
Demikian merupakan penjelasan dari alasan Jepang mendaratkan pasukannya di Kota Tarakan pada era penjajahan. (Sis)