Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alasan Sangiran Disebut Laboratorium Situs Manusia Purba di Asia
19 November 2023 21:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Alasan Sangiran disebut sebagai laboratorium situs manusia purba di Asia adalah karena menjadi pusat penelitian manusia purba serta evolusi manusia terbesar di wilayah Asia.
ADVERTISEMENT
Kumara, dalam Penerapan Good Governance di Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) dalam Upaya Pelestarian Benda Cagar Budaya di Situs Sangiran menyebutkan jika Situs Manusia Purba Sangiran kini dikembangkan menjadi wilayah cagar budaya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai alasan Sangiran disebut sebagai laboratorium situs manusia purba di Asia, baca artikel ini sampai habis.
Sangiran sebagai Laboratorium Situs Manusia Purba di Asia
Situs Manusia Purba Sangiran adalah cagar budaya yang terletak di dua wilayah Jawa Tengah, yakni Karanganyar dan Sragen. Luasnya sendiri sekitar 59,21 kilometer persegi.
Di Situs Manusia Purba Sangiran, dijumpai banyak fosil manusia purba, hewan purba, hingga hasil penemuan budaya pada zaman praaksara. Hal inilah yang membuat Situs Sangiran menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada 1966 dengan nama, yaitu The Sangiran Early Man Site.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, Sangiran juga disebut sebagai laboratorium situs manusia purba di Asia. Adapun alasan Sangiran disebut sebagai laboratorium situs manusia purba di Asia adalah karena tempat ini menjadi pusat penelitian seputar manusia purba serta evolusi manusia yang terbesar di wilayah Asia.
Adapun penelitian di Sangiran sendiri pertama kali dilakukan oleh P.E.C. Schemulling pada 1864 untuk menemukan fosil vertebrata. Berikutnya, pada 1932, mulai dijumpai banyak penemuan peralatan manusia praaksara oleh Von Koenigswald.
Pada 1936, Koenigswald kembali menemukan fosil manusia purba jenis Homo erectus. Hal itulah yang akhirnya membuat Situs Manusia Purba Sangiran menjadi laboratorium manusia purba di Asia.
Banyak peneliti yang menganggap bahwa Sangiran menyimpan peradaban besar serta penting terkait evolusi manusia dari jutaan tahun yang lalu. Saat ini, Sangiran sendiri menyimpan berbagai bentuk hasil kebudayaan pada zaman praaksara, binatang purba, hingga fosil manusia purba.
ADVERTISEMENT
Itulah informasi lengkap mengenai alasan Sangiran disebut sebagai laboratorium situs manusia purba di Asia. [ENF]