Konten dari Pengguna

Alasan Sangkuriang Tidak Bisa Menyelesaikan Perahunya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Oktober 2024 7:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alasan Sangkuriang Tidak Bisa Menyelesaikan Perahunya, Unsplash/Windo Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alasan Sangkuriang Tidak Bisa Menyelesaikan Perahunya, Unsplash/Windo Nugroho
ADVERTISEMENT
Alasan Sangkuriang tidak bisa menyelesaikan perahunya menjadi salah satu titik penting dalam legenda Sangkuriang.
ADVERTISEMENT
Dalam legenda Sangkuriang, kisah cinta yang tragis antara ibu dan anak menyimpan banyak konflik dan tantangan.

Ini Alasan Sangkuriang Tidak Bisa Menyelesaikan Perahunya

Ilustrasi Alasan Sangkuriang Tidak Bisa Menyelesaikan Perahunya, Unsplash/Michael Blum
Kenapa Sangkuriang tidak bisa menyelesaikan perahunya? Alasannya adalah karena Dayang Sumbi berhasil menggagalkan usahanya dengan mengakali waktu.
Mengutip buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara: Jawa, Dian K, (2024:25-26), Sangkuriang yang telah berpisah dengan ibunya (Dayang Sumbi) sejak kecil kembali bertemu saat dia telah dewasa dan jatuh cinta.
Demikian juga halnya dengan Dayang Sumbi. Dia tidak tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Keduanya lalu memutuskan untuk menikah.
Saat Sangkuriang melepas tutup kepala yang dipakainya, Dayang Sumbi melihat ada bekas luka yang ada di kepala Sangkuriang.
Setelah mendengar cerita Sangkuriang tentang asal luka itu, dia tersadar jika pemuda yang hendak dinikahinya adalah anaknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Dayang Sumbi langsung membatalkan pernikahan mereka dan menjelaskan dia adalah ibu Sangkuriang. Tetapi Sangkuriang tidak percaya, apalagi Dayang Sumbi terlihat masih muda.
Termasuk dalam alasan Sangkuriang tidak bisa menyelesaikan perahunya, Sangkuriang tetap ingin menikah dengan Dayang Sumbi.
Ini membuat Dayang Sumbi mencari akal. Dia meminta Sangkuriang untuk membendung Sungai Citarum dan membuat perahu besar untuk menyeberangi sungai itu.
Keduanya harus selesai sebelum fajar menyingsing. Ternyata Sangkuriang menyanggupi 2 syarat tersebut.
Dayang Sumbi merasa cemas karena pekerjaan Sangkuriang hampir selesai padahal fajar masih lama muncul.
Sebelum pekerjaan Sangkuriang membuat perahu selesai, Dayang Sumbi mengajak penduduk untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur Sungai Citarum.
Sebagian penduduk membuat suara gaduh seolah-olah kegiatan pagi telah dilakukan seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
Sangkuriang mengira pagi telah tiba. Dia merasa marah dan kecewa. Dengan segala kekuatan yang dimilikinya, dia menjebol bendungan yang telah dibuatnya.
Ini membuat air meluber kemana-mana. Sangkuriang juga menendang perahu besar yang terbuat dari kayu hingga terlempar jauh ke utara dan jatuh tertelungkup.
Konon, perahu yang tertelungkup itulah yang kemudian menjadi Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di bagian utara Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Tangkuban Parahu sendiri berarti perahu yang menelungkup.
Dengan demikian, alasan Sangkuriang tidak bisa menyelesaikan perahunya bukan semata karena kurangnya kemampuan, melainkan karena kecerdikan Dayang Sumbi yang berhasil menipu waktu dan menggagalkan usahanya.