Konten dari Pengguna

Alat Musik Betawi Tanjidor, Warisan Budaya yang Masih Eksis hingga Kini

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 Oktober 2024 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi alat musik Betawi tanjidor. Foto: Pexels.com/Emmanuel Codden
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alat musik Betawi tanjidor. Foto: Pexels.com/Emmanuel Codden
Alat musik Betawi tanjidor merupakan bagian dari kekayaan budaya Betawi yang telah ada sejak masa kolonial. Musik ini biasanya dimainkan dalam acara-acara tradisional seperti pernikahan dan khitanan.
ADVERTISEMENT
Tanjidor dikenal karena perpaduan suara instrumen tiup dan perkusi yang menghasilkan alunan musik khas.

Alat Musik Betawi Tanjidor

Ilustrasi alat musik Betawi tanjidor. Foto: Pexels.com/Debraj Maji
Dikutip dari lpmpdki.kemdikbud.go.id, alat musik Betawi tanjidor terdiri dari berbagai jenis instrumen, terutama instrumen tiup seperti klarinet, trombone, piston, dan tuba.
Instrumen-instrumen tiup ini merupakan tulang punggung dari musik tanjidor, yang biasanya dimainkan secara berkelompok.
Suara yang dihasilkan oleh instrumen ini menciptakan harmoni yang meriah dan semarak, cocok untuk berbagai acara perayaan.
Selain itu, ada juga instrumen perkusi yang melengkapi seperti bass drum dan simbal, yang membantu menjaga ritme dan tempo dalam pertunjukan tanjidor.
Dalam penampilannya, alat musik tanjidor sering dimainkan dalam bentuk parade atau arak-arakan, terutama pada perayaan-perayaan besar di wilayah Betawi.
ADVERTISEMENT
Musik ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas masyarakat Betawi yang tetap dipertahankan hingga sekarang. Bahkan, tanjidor juga sering ditampilkan dalam acara-acara resmi dan informal.
Selain instrumen tiup dan perkusi, tanjidor juga mulai memadukan beberapa alat musik modern dalam beberapa kelompok.
Namun, meskipun ada penambahan instrumen modern, esensi dari tanjidor tetap sama, yaitu menjaga nilai-nilai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Kesenian ini sering dimainkan oleh musisi yang telah mewarisi keterampilan memainkan alat musik tanjidor dari generasi sebelumnya.
Mereka mengajarkan keterampilan tersebut kepada generasi muda agar tanjidor tetap hidup di tengah masyarakat.
Musik ini awalnya berkembang dari pengaruh musik militer Belanda, yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat lokal hingga menjadi ciri khas Betawi.
ADVERTISEMENT
Eksistensi alat musik Betawi tanjidor ini menjadi bukti nyata bahwa musik tradisional dapat bertahan meskipun zaman terus berubah.
Dengan menggabungkan unsur-unsur tradisional dan modern, tanjidor berhasil mempertahankan eksistensinya dalam kebudayaan Indonesia. (Khoirul)