Konten dari Pengguna

Apa Tantangan-Tantangan Penerapan Pancasila Masa Soekarno? Ini Penjelasannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 September 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa tantangan-tantangan penerapan Pancasila masa Soekarno. Unsplash.com/Syahrul-Alamsyah-Wahid
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa tantangan-tantangan penerapan Pancasila masa Soekarno. Unsplash.com/Syahrul-Alamsyah-Wahid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa kepemimpinan Soekarno, sebagai Presiden pertama Indonesia, adalah periode penting dalam sejarah bangsa. Pada masa itu ada tantangan-tantangan penerapan Pancasila masa Soekarno.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Jurnal Pancasila Vol 2 No 2 2021, berjudul Dinamika Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa, Amalia Rizki Nurhikmah, 60, Pancasila telah ditetapkan sejak tanggal 18 Agustus 1945. Akan tetapi penerapannya tidak selalu berjalan mulus.
Khususnya terkait upaya penerapan Pancasila sebagai dasar negara, berbagai tantangan muncul selama masa pemerintahan Soekarno, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial.

Apa Tantangan-Tantangan Penerapan Pancasila Masa Soekarno? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Apa tantangan-tantangan penerapan Pancasila masa Soekarno. Unsplash.com/Syahrul-Alamsyah-Wahid
Apa tantangan-tantangan penerapan Pancasila masa Soekarno? Di bawah ini adalah beberapa jawabannya.

1. Instabilitas Politik

Setelah Indonesia merdeka, situasi politik nasional sangat tidak stabil. Berbagai kelompok dengan ideologi yang berbeda berusaha mempengaruhi arah pembangunan negara.
Salah satu tantangan terbesar adalah upaya dari kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengan Pancasila, seperti kelompok komunisme yang ingin mengubah dasar negara menjadi berlandaskan pada Marxisme-Leninisme.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ada kelompok Islam yang menginginkan penerapan syariat Islam sebagai dasar negara. Hal ini menyebabkan konflik politik yang tajam dan mengganggu penerapan Pancasila secara utuh.
Konflik ideologis ini semakin memuncak dengan munculnya peristiwa-peristiwa besar seperti pemberontakan DI/TII dan PRRI/Permesta.
Soekarno harus berjuang keras untuk menjaga Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara di tengah ancaman perpecahan.

2. Ekonomi yang Lemah

Pada masa pemerintahan Soekarno, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah. Setelah merdeka, negara ini mewarisi berbagai masalah ekonomi dari masa penjajahan, termasuk utang yang besar dan infrastruktur yang rusak.
Keterbatasan sumber daya membuat Soekarno menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan cita-cita Pancasila, terutama sila kelima yang menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Program ekonomi yang diluncurkan Soekarno, seperti sistem ekonomi terpimpin, mengalami kesulitan dalam mencapai stabilitas. Inflasi yang tinggi dan defisit anggaran menjadi kendala utama yang menghambat pembangunan sosial dan ekonomi yang adil.
ADVERTISEMENT
Kondisi ekonomi yang buruk juga membuat sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.

3. Pemberontakan dan Separatisme

Tantangan lain yang dihadapi Soekarno dalam menerapkan Pancasila adalah berbagai gerakan pemberontakan dan separatisme di berbagai daerah.
Pemberontakan di Aceh, Sulawesi, dan Papua mencerminkan ketidakpuasan daerah-daerah terhadap pemerintahan pusat. Gerakan separatis ini menunjukkan bahwa penerapan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia, menghadapi tantangan besar.
Soekarno harus bekerja keras untuk menjaga keutuhan negara dan mengatasi gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri dari Indonesia.

4. Ketegangan dengan Militer

Pancasila sebagai dasar negara juga menghadapi tantangan dari segi hubungan antara Soekarno dan militer. Di satu sisi, militer memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan persatuan negara.
Namun, di sisi lain, hubungan Soekarno dengan militer sering kali tidak stabil, terutama terkait dengan upaya untuk menyeimbangkan kekuasaan antara sipil dan militer.
ADVERTISEMENT
Ketegangan ini memuncak pada akhir masa pemerintahan Soekarno, ketika militer mengambil peran yang lebih dominan setelah peristiwa G30S pada tahun 1965.

5. Pengaruh Internasional

Masa Soekarno juga diwarnai dengan pengaruh geopolitik internasional, khususnya di tengah Perang Dingin. Soekarno berusaha untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan besar di antara blok Barat dan Timur.
Namun, pengaruh internasional ini menciptakan tantangan tersendiri bagi penerapan Pancasila. Soekarno harus menjaga keseimbangan antara ideologi nasional dan tekanan dari kekuatan luar yang ingin mempengaruhi kebijakan dalam negeri Indonesia.
Apa tantangan-tantangan penerapan Pancasila masa Soekarno? berbagai tantangan yang dihadapi mulai dari instabilitas politik hingga krisis ekonomi.
Meskipun banyak hambatan, Soekarno tetap berupaya keras mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara yang utuh.
ADVERTISEMENT