Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Apa yang Dimaksud dengan Cara Berpikir Sinkronis dalam Sejarah? Ini Jawabannya
11 September 2024 0:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara dalam memahami suatu sejarah . Termasuk dengan berpikir secara sinkronis. Lantas, apa yang dimaksud dengan cara berpikir sinkronis dalam sejarah?
ADVERTISEMENT
Kata sinkronis pada dasarnya diambil dari bahasa Yunani 'syn' dan 'chronos'. Syn berarti bersamaan, sedangkan 'chronos' berarti waktu. Bisa dikatakan, sinkronis dalam sejarah adalah cara berpikir secara meluas, hanya saja dibatasi oleh waktu.
Apa yang Dimaksud dengan Cara Berpikir Sinkronis dalam Ilmu Sejarah
Ketika sedang belajar mata pelajaran sejarah tentunya sering dihadapkan pada pertanyaan apa yang dimaksud dengan cara berpikir sinkronis.
Dijelaskan dalam buku Teori Linguistik: Beberapa Aliran Linguistik, Markhamah dkk, (2018:57), berpikir sinkronis memiliki arti mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang.
Lawan kata dari sinkronis adalah diakronis. Jika sinkronis lebih meluas pada dimensi ruang, maka diakronis terpusat memanjang dimensi waktu.
Fokus yang ditekankan pada cara berpikir sinkronis adalah aspek-aspek peristiwa. Contohnya penyebab, akibat, tempat dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Berpikir Sinkronis
Cara berpikir sinkronis memiliki ciri tertentu, sehingga memudahkan untuk membedakan dengan diakronis.
1. Bersifat Secara Horizontal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berpikir sinkronis lebih memfokuskan pada dimensi ruang. Sehingga, ruang pembahasan yang dikaji lebih luas dan mendalam mencakup berbagai aspek. Seperti aspek sosial budaya, politik, ekonomi dan lainnya.
2. Dibatasi Waktu
Meskipun ruang pembahasannya luas, tetapi berpikir sinkronis dimensi waktunya terbatas. Sehingga, lingkup kajian berpikir sinkronis lebih fokus pada waktu tertentu.
3. Sistemnya Terstruktur
Cara berpikir sinkronis dalam sejarah disusun secara rapi. Dalam artian, jika membahas suatu hal, maka akan dikaitkan dengan suatu aspek tertentu. Misalkan jika ingin membahas seorang presiden, maka tidak akan terlepas dari aspek politik yang berlaku.
4. Tidak Bersifat Komparatif
Berbeda dengan berpikir diakronis yang terkadang mengkomparasikan satu hal dengan yang lain, berpikir sinkronis lebih berfokus pada satu hal tertentu. Sehingga, penjelasan hasil kajian dari berpikir sinkronis lebih ke arah deskriptif integratif. Tidak secara naratif dan transformatif.
ADVERTISEMENT
5. Digunakan Banyak Ilmu
Jika berpikir diakronis hanya digunakan dalam sejarah saja, tidak dengan berpikir sinkronis. Cara berpikir sinkronis digunakan dalam beberapa ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, politik dan arkeologi.
Demikian pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan cara berpikir sinkronis ketika sedang belajar ilmu sejarah. Jadi dapat disimpulkan bahwa cara berpikir tersebut adalah dengan cara mengamati kehidupan sosial secara meluas dan dibatasi oleh waktu.