Konten dari Pengguna

Apa yang Dimaksud dengan Cara Berpikir Sinkronis dalam Sejarah? Ini Jawabannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 September 2024 0:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa yang Dimaksud dengan Cara Berpikir Sinkronis.  Foto: Gerd Altmann / Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa yang Dimaksud dengan Cara Berpikir Sinkronis. Foto: Gerd Altmann / Pixabay
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara dalam memahami suatu sejarah. Termasuk dengan berpikir secara sinkronis. Lantas, apa yang dimaksud dengan cara berpikir sinkronis dalam sejarah?
ADVERTISEMENT
Kata sinkronis pada dasarnya diambil dari bahasa Yunani 'syn' dan 'chronos'. Syn berarti bersamaan, sedangkan 'chronos' berarti waktu. Bisa dikatakan, sinkronis dalam sejarah adalah cara berpikir secara meluas, hanya saja dibatasi oleh waktu.

Apa yang Dimaksud dengan Cara Berpikir Sinkronis dalam Ilmu Sejarah

Ilustrasi Apa yang Dimaksud dengan Cara Berpikir Sinkronis. Foto: Hainguyenrp / Pixabay
Ketika sedang belajar mata pelajaran sejarah tentunya sering dihadapkan pada pertanyaan apa yang dimaksud dengan cara berpikir sinkronis.
Dijelaskan dalam buku Teori Linguistik: Beberapa Aliran Linguistik, Markhamah dkk, (2018:57), berpikir sinkronis memiliki arti mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang.
Lawan kata dari sinkronis adalah diakronis. Jika sinkronis lebih meluas pada dimensi ruang, maka diakronis terpusat memanjang dimensi waktu.
Fokus yang ditekankan pada cara berpikir sinkronis adalah aspek-aspek peristiwa. Contohnya penyebab, akibat, tempat dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Berpikir Sinkronis

Ilustrasi Apa yang Dimaksud dengan Cara Berpikir Sinkronis. Foto: Gerd Altmann / Pixabay
Cara berpikir sinkronis memiliki ciri tertentu, sehingga memudahkan untuk membedakan dengan diakronis.

1. Bersifat Secara Horizontal

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berpikir sinkronis lebih memfokuskan pada dimensi ruang. Sehingga, ruang pembahasan yang dikaji lebih luas dan mendalam mencakup berbagai aspek. Seperti aspek sosial budaya, politik, ekonomi dan lainnya.

2. Dibatasi Waktu

Meskipun ruang pembahasannya luas, tetapi berpikir sinkronis dimensi waktunya terbatas. Sehingga, lingkup kajian berpikir sinkronis lebih fokus pada waktu tertentu.

3. Sistemnya Terstruktur

Cara berpikir sinkronis dalam sejarah disusun secara rapi. Dalam artian, jika membahas suatu hal, maka akan dikaitkan dengan suatu aspek tertentu. Misalkan jika ingin membahas seorang presiden, maka tidak akan terlepas dari aspek politik yang berlaku.

4. Tidak Bersifat Komparatif

Berbeda dengan berpikir diakronis yang terkadang mengkomparasikan satu hal dengan yang lain, berpikir sinkronis lebih berfokus pada satu hal tertentu. Sehingga, penjelasan hasil kajian dari berpikir sinkronis lebih ke arah deskriptif integratif. Tidak secara naratif dan transformatif.
ADVERTISEMENT

5. Digunakan Banyak Ilmu

Jika berpikir diakronis hanya digunakan dalam sejarah saja, tidak dengan berpikir sinkronis. Cara berpikir sinkronis digunakan dalam beberapa ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, politik dan arkeologi.
Demikian pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan cara berpikir sinkronis ketika sedang belajar ilmu sejarah. Jadi dapat disimpulkan bahwa cara berpikir tersebut adalah dengan cara mengamati kehidupan sosial secara meluas dan dibatasi oleh waktu.