news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Arsitektur Masjid Cheng Ho, Perpaduan Tiongkok dan Jawa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Maret 2025 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Arsitektur Masjid Cheng Ho. Pexels/Yudha Aprilian
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Arsitektur Masjid Cheng Ho. Pexels/Yudha Aprilian
ADVERTISEMENT
Masjid Cheng Ho, yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, bukan sekadar tempat ibadah. Masjid-masjid ini adalah simbol akulturasi budaya yang kaya, memadukan elemen arsitektur Tiongkok dan Jawa dalam harmoni yang memukau. Intip arsitektur Masjid Cheng Ho ini.
ADVERTISEMENT
Nama "Cheng Ho" sendiri diambil dari nama seorang laksamana Muslim Tiongkok yang terkenal, Zheng He. Jejak sejarahnya di Nusantara menginspirasi pembangunan masjid-masjid yang unik ini.

Ciri Khas Arsitektur Masjid Cheng Ho

Ilustrasi Arsitektur Masjid Cheng Ho. Pexels/AXP Photography
Mengutip laman duniamasjid.islamic-center.or.id, desain masjid ini sarat akan makna simbolis. Atapnya mencerminkan pengaruh arsitektur Tiongkok, sementara bentuk bangunannya yang menyerupai kapal melambangkan perjalanan laut Cheng Ho.
Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari arsitektur Masjid Cheng Ho adalah atapnya yang menyerupai pagoda. Atap bertingkat dengan warna-warna cerah seperti merah dan kuning, serta ornamen khas Tiongkok, menciptakan kesan megah dan eksotis.
Selain itu, penggunaan warna merah, yang melambangkan keberuntungan dalam budaya Tiongkok, mendominasi eksterior masjid.

Sentuhan Arsitektur Jawa

Keunikan Masjid Cheng Ho tidak hanya terletak pada elemen Tiongkoknya.
ADVERTISEMENT
Sentuhan arsitektur Jawa juga hadir dalam bentuk atap tajug, yang sering ditemukan pada bangunan-bangunan tradisional Jawa.
Ornamen-ornamen khas Jawa, seperti ukiran kayu dan motif batik, juga menghiasi interior masjid, menciptakan suasana yang hangat dan akrab.

Harmoni dalam Keberagaman

Perpaduan arsitektur Tiongkok dan Jawa di Masjid Cheng Ho bukan sekadar estetika. Lebih dari itu, ini adalah simbol toleransi dan harmoni dalam keberagaman.
Masjid-masjid ini menjadi tempat di mana umat Muslim dari berbagai latar belakang budaya dapat beribadah bersama, menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

Masjid Cheng Ho sebagai Destinasi Wisata

Ilustrasi Arsitektur Masjid Cheng Ho. Pexels/Calvin Seng
Keunikan arsitektur Masjid Cheng Ho menjadikannya daya tarik wisata yang populer. Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, datang untuk mengagumi keindahan dan keunikan masjid-masjid ini.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Cheng Ho juga menjadi pusat kegiatan budaya dan edukasi, di mana pengunjung dapat belajar tentang sejarah dan akulturasi budaya di Indonesia.
Masjid Cheng Ho adalah bukti nyata bahwa keberagaman budaya dapat menciptakan sesuatu yang indah dan bermakna.
Masjid-masjid ini tidak hanya memperkaya khazanah arsitektur Indonesia, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan toleransi dalam masyarakat yang majemuk.