news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Arsitektur Masjid Istiqlal dan Makna Filosofisnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Maret 2025 18:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
arsitektur Masjid Istiqlal, Pexels/Iman Boer
zoom-in-whitePerbesar
arsitektur Masjid Istiqlal, Pexels/Iman Boer
ADVERTISEMENT
Setiap arsitektur Masjid Istiqlal dibuat dengan mempertimbangkan nilai keindahan, fungsi, dan makna filosofisnya. Hal ini sesuai fakta bahwa pembangunannya diprakarsai oleh presiden pertama Indonesia, yakni Presiden Soekarno.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs menara.baznas.go.id, Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Luas bangunannya mencapi 24.200 m2 yang bisa menampung setidaknya 200.000 orang.
Setelah peresmiannya, dibentuklah Pengurus Harian Yayasan Masjid Istiqlal pada 7 Desember 1954 dengan Ketua Umum H. Anwar Tjokroaminoto. Pembentukan yayasan merupakan kesepakatan bersama sekitar 200 ulama dan tokoh-tokoh Islam seluruh Jakarta di bawah pimpinan K.H. Taufiqurrahman.

Arsitektur Masjid Istiqlal

arsitektur Masjid Istiqlal, Pexels/Afif Ramdhasuma
Arsitektur Masjid Istiqlal tampak unik dan berbeda dari lainnya karena dirancang oleh seorang arsitek asal Sumatera Utara bernama Friedrich Silaban. Fredich ditunjuk sebagai perancang Masjid Istiqlal setelah memenangkan sayembara yang diadakan Presiden Soekarno.
Pembangunan masjid di pusat kota Jakarta ini berlangsung selama 17 tahun. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada 1961 oleh Presiden Soekarno dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1978.
ADVERTISEMENT
Lalu apa saja makna filosofis di setiap arsitektur Masjid Istiqlal, berikut ulasannya.

1. Hanya Memiliki 1 Menara

Pengadaan satu menara pada Masjid Istiqlal merupakan lambang keesaan Allah Swt. Menara ini dibangun dengan luas 5 meter dan dilapisi oleh marmer.
Ukuran tingginya 66,66 meter atau 6.666 cm yang melambangkan jumlah ayat dalam Al-Qur'an. Adapun, ujung menaranya terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter yang melambangkan 30 juz dalam Al-Qur'an.

2. Kubah Berukuran Besar

Tidak hanya dibuat dengan ukuran 2 atau 5 meter, kubah Masjid Istiqlal memiliki luas hingga 45 meter. Angka 45 ternyata untuk melambangkan tahun 1945, yaitu tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Agar bisa berdiri kokoh, kubah tersebut ditopang 12 pilar yang menyiratkan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awwal, sekaligus menandakan ada 12 bulan dalam setahun.
ADVERTISEMENT

3. Memiliki 7 Pintu dengan Nama Asmaul Husna

Terdapat 7 pintu masuk yang masing-masingnya diberi nama dari Asmaul Husna, mulai dari pintu utama bernama Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq.
Pintu berikutnya bernama Al Quddus, Al Malik, Al Ghaffar, dan Ar Rahman. Angka tujuh juga diambil sebagai tanda bahwa ada 7 lapisan langit kosmologi alam semesta Islam, serta terdapat 7 hari dalam seminggu.

4. Terdiri dari 5 Lantai dan 1 Lantai Dasar

Setidaknya ada 5 lantai di Masjid Istiqlal memiliki 5 yang bermakna ada 5 poin dalam rukun Islam. Hal itu juga sebagai pengingat umat muslim bahwa terdapat 5 shalat wajib yang harus dilakukan.
Itulah ulasan mengenai arsitektur Masjid Istiqlal Jakarta dan makna filosofinya yang ternyata begitu mendalam serta berkaitan erat dengan nilai-nilai keisalaman sekaligus kebangsaan.
ADVERTISEMENT