Konten dari Pengguna

Arti Taktik Kooperatif pada Masa Pergerakan Nasional untuk Mencapai Kemerdekaan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 Februari 2024 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti Taktik Kooperatif pada Masa Pergerakan Nasional. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Cytonn Photography
zoom-in-whitePerbesar
Arti Taktik Kooperatif pada Masa Pergerakan Nasional. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Cytonn Photography
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang pernah merasakan sulitnya berada di bawah penjajahan negara lainnya. Indonesia baru merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan salah satu taktik yang digunakan adalah kooperatif. Arti taktik kooperatif pada masa pergerakan nasional seperti apa?
ADVERTISEMENT
Taktik ini bisa diartikan sebagai salah satu taktik melakukan kerjasama dengan pihak penjajah. Kerja sama ini tentunya memiliki tujuan agar Indonesia segera merdeka. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.

Arti Taktik Kooperatif pada Masa Pergerakan Nasional

Arti Taktik Kooperatif pada Masa Pergerakan Nasional. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Antonio Janeski
Dikutip dari buku Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Sri Untari dkk., arti taktik kooperatif pada masa pergerakan nasional adalah perjuangan yang dilakukan dengan cara bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda.
Taktik ini dipilih untuk menghindari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Belanda. Karena kekerasan biasanya akan menimbulkan banyak korban, terutama dari sisi rakyat Indonesia. Pasalnya pada saat itu rakyat jelas kalah segalanya jika melalui jalan kekerasan.
Cara ini diwujudkan dengan cara organisasi pergerakan nasional yang bersikap moderat dan lunak. Mereka berusaha untuk menjalin hubungan dengan pemerintah kolonial tanpa menghadapi konflik fisik yang merugikan perjuangan nasional.
ADVERTISEMENT
Meskipun mengubah taktik, perjuangan bangsa Indonesia tetap berfokus pada kesatuan nasional dan kemerdekaan. Taktik kooperatif tidak mengubah tujuan akhir pergerakan, namun memilih jalur yang lebih diplomatis dan berusaha menghindari konfrontasi langsung.
Beberapa tokoh pergerakan nasional yang menganut taktik kooperatif antara lain Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Salah satu dari mereka telah bersedia duduk di dalam lembaga "legislatif" ciptaan penjajah Belanda, yaitu yang dikenal dengan Dewan Rakyat atau Volksraad.
Dengan digunakannya pendekatan ini maka bangsa Indonesia mendapatkan beberapa manfaat selain menghindari konflik kekerasan secara langsung dengan penjajah. Misalnya bisa mengusahakan perubahan ketatanegaraan dari dalam.
Selain itu pendekatan ini juga berhasil memengaruhi berbagai kebijakan pemerintah Belanda serta bisa mengusahakan penghapusan perbedaan politik, ekonomi dan juga intelektual. Semua itu biasanya akan dilakukan secara hati-hati oleh organisasi pergerakan.
ADVERTISEMENT
Sifat kehati-hatian itu dilakukan agar pihak penjajah tidak menyadari bahwa bangsa Indonesia mencoba untuk merdeka dengan cara diplomasi, tidak lagi dengan kekerasan.
Itulah penjelasan mengenai arti taktik kooperatif pada masa pergerakan nasional untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. (WWN)