Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Asal-usul Bulan Ramadhan dan Perkembangannya
10 Maret 2025 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Asal-usul sejarah awal bulan Ramadan merupakan bulan suci dalam kalender Islam yang memiliki makna spiritual mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Selama bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk pengabdian dan refleksi diri kepada Allah Swt.
Namun, tidak banyak yang mengetahui secara mendalam tentang asal-usul bulan Ramadhan dan bagaimana praktiknya berkembang sepanjang sejarah.
Sejarah Awal Bulan Ramadhan
Mengutip dari situs muslimaid.org. asal-usul bulan Ramadhan masyarakat perlu kembali ke tahun 610 M, ketika Nabi Muhammad saw menerima wahyu pertama dari malaikat Jibril di Gua Hira, dekat Mekah.
Wahyu tersebut merupakan awal dari turunnya Al-Qur'an dan menandai permulaan ajaran Islam yang berlandaskan tauhid.
Peristiwa ini dikenal sebagai Lailatul Qadar atau Malam Kemuliaan, yang diyakini terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
Penetapan Puasa dalam Islam
Mengutip dari situs muslimaid.org, puasa Ramadan merupakan bagian dari lima rukun Islam dan pertama kali diwajibkan pada tahun 622 M, saat Nabi Muhammad saw dan para pengikutnya hijrah ke Madinah.
ADVERTISEMENT
Wahyu yang diterima selama periode ini menekankan pentingnya puasa sebagai bentuk latihan spiritual yang mengajarkan kesabaran, ketakwaan, dan solidaritas sosial.
Selain itu, istilah "Ramadan" sendiri berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti "panas yang membakar," yang mencerminkan kondisi geografis dan spiritual dari praktik ini.
Signifikansi dan Perkembangan Ramadhan
Seiring berjalannya waktu, bulan Ramadan terus berkembang dalam praktik dan tradisi yang dijalankan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia.
Selain menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam, umat Islam juga dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, membaca Al-Qur'an, serta berbagi dengan sesama melalui zakat dan sedekah.
Asal-usul bulan Ramadhan mengajarkan nilai-nilai keikhlasan dan ketakwaan, yang tetap relevan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami asal-usul dan sejarah bulan Ramadan, masyarakat dapat lebih menghargai makna spiritualnya serta menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran.
Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan momen untuk memperkuat hubungan dengan Allah Swt dan memperbaiki diri secara spiritual. (Echi)