Konten dari Pengguna

Asal-Usul Gamelan sebagai Instrumen Warisan Budaya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Juli 2024 21:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi: Asal-Usul Gamelan sebagai Instrumen Warisan Budaya. Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi: Asal-Usul Gamelan sebagai Instrumen Warisan Budaya. Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gamelan adalah instrumen warisan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu dan masih eksis hingga sekarang. Gamelan termasuk ensembel yang menonjolkan metalofon gambang, gong,dan gendang. Lantas bagaimana asal-usul gamelan?
ADVERTISEMENT
Penjelasan tentang asal-usul gamelan sebagai instrumen warisan budaya, simak di sini!

Asal-Usul Gamelan Secara Singkat

Foto Hanya Ilustrasi: Asal-Usul Gamelan sebagai Instrumen Warisan Budaya. Sumber: Pixabay.com
Gamelan di Indonesia muncul sejak masa Hindu-Buddha. Instrumen serta bentuk gamelan dikembangkan di zaman kerajaan Majapahit. Banyak orang percaya gamelan pertama kali muncul di Sumatera, Jawa, dan Bali.
Dalam kisah yang beredar, gamelan diciptakan Sang Hyang Guru Era Saka, yakni dewa penguasa tanah Jawa dan istananya berada di Medang Kamulan atau Gunung Lawu.
Awalnya, Sang Hyang Guru membuat gong yang fungsinya memanggil dewa. Kemudian gong dibuat menjadi dua yang dikenal dengan satu set gamelan. Untuk gamelan yang ada di Jawa menggunakan 75 alat dan 10-15 sinden.

Filosofi Suara Gamelan

Sri Wintala Achmad dalam buku berjudul Asal-Usul & Sejarah Orang Jawa menjelaskan bahwa gamelan dapat dimainkan secara mandiri maupun untuk mengiringi pergelaran tari, ketoprak, wayang, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Gamelan bisa mengeluarkan suara neng ning nung nang gong. Bunyi gamelan ini mempunyai makna filosofi sebagai berikut:

1. Neng

Neng mempunyai makna meneng secara ragawi. Neng identik dengan sambah raga yang dilakukan ketika meditasi, bersembahyang, maupun semedi.

2. Ning

Ning mempunyai pengertian ening (tenang) serta wening (jernih) secara batiniah. Ning mengacu terhadap sembah raja, di mana seseorang melakukan sembahyang bukan sekedar ragawi, namun harus jernih batiniahnya dan tenang.

3. Nung

Nung mempunyai pengertian enung (merenung) maupun dunung (tahu tujuannya). Kata Nung mengajarkan bahwa seseorang melakukan sembah raga dan sembah rasa atau disebut perenungan atau mengetahui tujuan akhir, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.

4. Nang

Nang mempunyai pengertian menang (berhasil). Maksudnya seseorang melakukan sembah raga dan sembah rasa untuk mengetahui tujuan dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Jika seseorang telah mengetahui tujuannya, artinya orang tersebut sudah mencapai keberhasilan melakukan sembah terhadap Tuhan.

5. Nong

Nong mempunyai pengertian Tuhan. Maksudnya Tuhan adalah tujuan akhir sembah yang dilaksanakan manusia.
Demikianlah penjelasan tentang asal-usul gamelan sekaligus filosofi suara gamelan yang indah. Semoga membantu. (eK)