Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Asal-usul Haji dan Hikmah Adanya Syariat Tersebut
17 Desember 2024 18:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan dilaksankan bagi umat Islam yang mampu baik secara fisik dan finansial. Sedangkan asal-usul haji sendiri dimulai dari zaman Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Haji juga memiliki banyak hikmah dan pahala yang bisa didapat.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dikutip dalam buku Terjemah Kitab Bulughul Maram: Hadist Fikih dan Akhlak, Ibnu Hajar Asqalani, (2016:201), umrah ke umrah menghapus dosa antara keduanya, dan tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali surga. (Mutaffaq Alaihi)
Ini Asal-usul Haji dan Hikmahnya
Asal-usul haji mempunyai sejarah yang cukup panjang serta memiliki banyak hikmah di balik disyariatkannya ibadah tersebut bagi umat Islam. Untuk lebih jelasnya simak poin-poin di bawah ini:
1. Sejarah Asal-usul Ibadah Haji
Awal mula disyariatkan ibadah haji tidak bisa lepas dari sejarah Nabi Ibrahim bersama putranya.
Saat itu Allah Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim dan putranya untuk membangun sebuah Ka'bah. Setelah pembangunannya selesai, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyeru umat manusia agar melaksanakan ibadah haji.
2. Sejarah Haji di Zaman Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasalam
Ibadah haji memang telah ada sejak di zaman Nabi Ibrahim, tetapi kewajiban melaksanakan ibadah haji untuk umat Islam baru syariatkan di masa Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasalam.
ADVERTISEMENT
Beberapa ulama berpendapat, kewajiban ibadah haji untuk umat Islam ditetapkan di tahun keenam atau kesepuluh Hijriah.
3. Hikmah Syariat Ibadah Haji
Haji mengajarkan banyak nilai, seperti kesabaran, ketabahan, dan pengorbanan. Selain itu, haji juga mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama dan selalu mendekatkan diri kepada Allah¹.
Dalam ibadah haji umat diajarkan banyak nilai-nilai yang positif. Misalnya saja belajar tentang kesabaran, pengorbanan, dan ketabahan. Bahkan juga mengingatkan umat untuk menjalani hidup sesuai ajaran agama dan selalu mendekat kepada-Nya.
Dalam pakaian ihram jemaah haji yang sederhana juga menunjukan makna kerendahan hati dan kesetaraan di hadapan Allah Ta’ala. Selain itu juga mengajarkan rasa syukur atas waktu, harta, dan tenaga yang telah dikorbankan untuk pergi ibadah haji.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam ibadah haji umat Islam akan dipertemukan dengan banyak saudaranya seagama dari berbagai ras, suku, dan warna kulit hingga status sosial yang berbeda.
Hal ini diharapkan dapat memperkuat rasa persatuan antar umat Islam dan menjalin rasa persaudaraan tanpa mengenal perbedaan.
Demikian tadi pembahasan mengenai asal-usul haji dan hikmah disyariatkannya ibadah tersebut bagi umat Islam.
Rukun Islam yang kelima ini mempunyai banyak hikmah dan tentunya pahala bagi haji mabrur adalah surga. Jadi banyak umat Islam yang berlomba-lomba menjalankan ibadah tersebut. (nov)