Konten dari Pengguna

Pendiri Dinasti Abbasiyah dalam Sejarah Islam

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 November 2024 8:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pendiri Dinasti Abbasiyah dalam Sejarah Islam, Unsplash/Vaida Tamošauskaitė
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pendiri Dinasti Abbasiyah dalam Sejarah Islam, Unsplash/Vaida Tamošauskaitė
ADVERTISEMENT
Pendiri Dinasti Abbasiyah adalah tokoh yang memainkan peran utama dalam menggulingkan Dinasti Umayyah dan mendirikan kekuasaan baru di dunia Islam pada abad ke-8.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Bangkit Dan Runtuhnya Khilafah Bani Abbasiyah, Syaikh Muhammad Al-Khudari, (2016), Dinasti Abbasiyah adalah dinasti kekhalifahan Islam yang berkuasa selama lebih dari 5 abad.
Dinasti ini muncul setelah serangkaian pemberontakan yang dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan dan pemerintahan Umayyah, yang dianggap tidak adil dan lebih mementingkan kepentingan bangsa Arab.

Pendiri Dinasti Abbasiyah

Ilustrasi Pendiri Dinasti Abbasiyah, Unsplash/Anton Mislawsky
Pendiri Dinasti Abbasiyah adalah Abu al-Abbas al-Saffah, yang dikenal sebagai khalifah pertama dari dinasti ini setelah berhasil menggulingkan Dinasti Umayyah pada tahun 750 M.
Nama lengkapnya adalah Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad al-Hashimi, dan ia berasal dari keluarga yang sangat dihormati dalam sejarah Islam, yaitu keluarga Abbas ibn Abd al-Muttalib, paman Nabi Muhammad.
Dinasti Abbasiyah mengklaim kepemimpinan umat Islam dengan dasar keturunan langsung dari keluarga Nabi.
ADVERTISEMENT
Hal ini yang membuatnya mendapatkan dukungan luas dari berbagai kelompok, terutama kelompok Syiah dan orang-orang non-Arab (Mawali) yang merasa terpinggirkan oleh kebijakan diskriminatif Dinasti Umayyah.
Revolusi Abbasiyah yang dipimpin oleh al-Saffah merupakan reaksi terhadap pemerintahan Umayyah yang semakin otoriter dan tidak adil.
Umayyah, yang berpusat di Damaskus, seringkali lebih mendukung kepentingan orang Arab Quraish, mengabaikan kebutuhan dan hak-hak kelompok non-Arab yang jumlahnya besar.
Ketidakpuasan ini memuncak menjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh al-Saffah.
Pasukan Abbasiyah berhasil mengalahkan pasukan Umayyah dalam Pertempuran Sungai Zab pada tahun 750 M, yang mengakibatkan runtuhnya kekuasaan Umayyah.
Khalifah terakhir dari Umayyah, Marwan II, terbunuh dalam pertempuran ini, menandakan berakhirnya dinasti tersebut.
Meskipun al-Saffah hanya memerintah selama empat tahun (750–754 M), pemerintahannya memiliki dampak besar bagi Dinasti Abbasiyah.
ADVERTISEMENT
Salah satu kebijakan utamanya adalah membangun dukungan dari berbagai kelompok yang sebelumnya terpinggirkan, termasuk orang-orang non-Arab.
Ia juga memperkenalkan sistem pemerintahan yang lebih terstruktur dan memperkuat posisi keluarga Abbasiyah.
Pemerintahannya dikenal dengan kebijakan tegas terhadap musuh-musuh politik, termasuk pembersihan terhadap pendukung Umayyah yang berpotensi mengancam.
Setelah kematiannya, al-Saffah digantikan oleh adiknya, al-Mansur, yang melanjutkan ekspansi dan kejayaan Abbasiyah, menjadikan dinasti ini sebagai salah satu yang paling berpengaruh dalam sejarah Islam.
Itulah penjelasan mengenai pendiri dinasti Abbasiyah dalam sejarah Islam. (Sila)