Konten dari Pengguna

Asal-usul Nasi Kuning dan Cita Rasanya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 November 2024 0:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asal-usul nasi kuning, Pexels/Prabal Pratap Singh
zoom-in-whitePerbesar
Asal-usul nasi kuning, Pexels/Prabal Pratap Singh
ADVERTISEMENT
Asal-usul nasi kuning memiliki sejarah panjang dalam budaya di Indonesia. Nasi kuning, salah satu ikon kuliner khas Indonesia yang memiliki cita rasa yang enak.
ADVERTISEMENT
Hidangan ini menyimpan makna sejarah dan simbolisme yang mendalam. Nasi kuning telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat, terutama di Jawa dan Bali sejak zaman kuno.

Asal-usul Nasi Kuning

Asal-usul nasi kuning, Pexels/Karen Laårk Boshoff
Berikut adalah asal-usul nasi kuning dan cita rasanya berdasarkan situs web forkhunter.com dan streamofflavors.com.
Nasi kuning sering kali hadir dalam berbagai acara perayaan sebagai simbol kemakmuran dan kehormatan. Selain warna kuningnya yang cerah yang melambangkan emas, cita rasanya yang gurih dan aromatik berasal dari berbagai perpaduan bumbu tradisional.
Bahan yang digunakan untuk nasi kuning adalah kunyit, santan, pandan, dan serai. Nasi kuning berasal dari tradisi Jawa dan Bali kuno di Indonesia.
Hidangan ini memiliki makna spiritual dan simbolis. Warna kuning yang berasal dari kunyit melambangkan emas, yang menjadi simbol kemakmuran, kekayaan, dan kehormatan.
ADVERTISEMENT
Nasi kuning sering disajikan dalam acara perayaan seperti ulang tahun, pernikahan, dan acara keagamaan. Penyajiannya biasanya berbentuk kerucut (tumpeng), yang mewakili Gunung Meru, gunung suci dalam mitologi Hindu yang dipercaya sebagai tempat para dewa.
Nasi kuning memiliki rasa yang kaya dan gurih, berkat perpaduan bahan-bahan seperti kunyit, santan, daun pandan, dan serai. Rasanya cenderung aromatik dengan sentuhan kelapa yang lembut.
Hidangan ini sering disajikan dengan berbagai pelengkap seperti ayam goreng, telur dadar, tempe kering, dan sambal. Berbagai pelengkap tersebut memberikan keseimbangan rasa yang harmonis
Dalam tradisi Jawa, nasi kuning sering kali disajikan sebagai bentuk rasa syukur dan doa untuk memohon berkah. Nasi kuning menjadi sarana untuk berdoa agar keluarga atau komunitas tersebut diberi kesehatan, kesejahteraan, dan keberkahan dalam hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Asal-usul nasi kuning berasal dari kebudayaan Jawa dan Bali yang penuh dengan makna. Nasi kuning bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari ritual dan simbol budaya yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sosial. (Fia)