Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Asal-usul Onde-Onde, Jajanan Pasar yang Melegenda sejak Dahulu
19 April 2025 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Asal-usul onde-onde ternyata menyimpan cerita panjang yang melibatkan akulturasi antara budaya Tionghoa dan lokal.
ADVERTISEMENT
Onde-onde merupakan jajanan pasar yang begitu akrab di lidah masyarakat Indonesia.
Dengan bentuk bulat berbalut biji wijen dan isian kacang hijau yang manis, makanan ini bukan camilan biasa, melainkan bagian dari kekayaan budaya kuliner Nusantara.
Asal-Usul Onde-Onde, dari Tiongkok hingga Mojokerto
Mengutip dari situs unma.ac.id, asal-usul onde-onde dapat ditelusuri dari Tiongkok, di mana makanan serupa dikenal dengan nama jian dui.
Makanan ini dibawa ke Nusantara oleh pedagang Tiongkok pada abad ke-13, lalu mengalami modifikasi sesuai dengan bahan lokal dan selera masyarakat Indonesia.
Salah satu adaptasi paling mencolok adalah penggunaan kacang hijau sebagai isian menggantikan pasta kacang merah. Tak hanya itu, tambahan santan dalam adonan ketan memberi rasa gurih yang khas.
ADVERTISEMENT
Kota Mojokerto di Jawa Timur dikenal luas sebagai pusat perkembangan onde-onde di Indonesia.
Mengutip dari situs unesa.ac.id, julukan Kota Onde-Onde di Mojokerto disematkan karena peran penting kuliner ini dalam identitas budaya setempat. Patung onde-onde raksasa pun menjadi ikon kebanggaan kota tersebut.
Sebagai simbol budaya, onde-onde sering hadir dalam berbagai tradisi masyarakat, dari acara pernikahan hingga festival daerah.
Di tengah gempuran makanan modern, onde-onde tetap bertahan sebagai jajanan tradisional yang digemari.
Inovasi rasa seperti isian cokelat, keju, hingga durian berhasil menarik minat generasi muda.
Ditambah lagi dengan promosi kreatif melalui media sosial dan festival kuliner, onde-onde berhasil tampil sebagai makanan yang tak lekang oleh waktu.
Kini onde-onde bukan sekadar camilan, melainkan juga simbol pelestarian budaya. Asal-usulnya menjadi bahan edukasi di sekolah, sekaligus sumber inspirasi dalam dunia kewirausahaan.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya revitalisasi, seperti pengenalan onde-onde dalam acara kuliner dan kegiatan budaya, membuktikan bahwa jajanan tradisional ini masih relevan dan dicintai lintas generasi.
Dengan sejarah panjang dan nilai budaya yang melekat, asal-usul onde-onde mencerminkan kekayaan interaksi budaya Indonesia. Tak heran jika camilan sederhana ini tetap bertahan dan melegenda. (Echi)