Konten dari Pengguna

Asal-usul Papeda, Makanan Khas Maluku dan Papua

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
19 April 2025 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Asal-usul Papeda, Foto:Unsplash/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asal-usul Papeda, Foto:Unsplash/Getty Images
ADVERTISEMENT
Asal-usul papeda berakar kuat pada budaya masyarakat Maluku dan Papua, di mana makanan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner mereka.
ADVERTISEMENT
Terbuat dari sagu, yang merupakan bahan pangan utama di kedua wilayah tersebut, papeda memiliki tekstur yang khas, kental, dan lengket.
Papeda bukan sekadar hidangan, melainkan juga mencerminkan kekayaan budaya dan cara hidup masyarakat setempat yang telah berkembang selama berabad-abad.

Asal-usul Papeda, Makanan Khas dari Papua dan Maluku

Ilustrasi Asal-usul Papeda, Foto:Unsplash/Susan Q Yin
Dikutip dari laman indonesia.go.id, asal-usul papeda berakar kuat dalam tradisi kuliner yang berkembang di Papua, khususnya di wilayah pesisir dan dataran rendah.
Sagu, yang menjadi bahan dasar utama papeda, telah lama dikenal sebagai sumber karbohidrat bagi masyarakat adat di berbagai daerah Papua.
Sagu bukan sekadar bahan pangan, melainkan juga simbol dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang bergantung pada alam sekitar untuk memenuhi kebutuhan mereka.
ADVERTISEMENT
Berbagai hidangan khas berbahan dasar sagu sangat populer di Papua, seperti sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola yang banyak dijumpai di daerah-daerah seperti Kabupaten Mappi, Asmat, dan Mimika.
Makanan-makanan ini merupakan bagian integral dari tradisi kuliner lokal yang diwariskan turun-temurun. Setiap daerah memiliki cara khusus dalam mengolah sagu untuk dijadikan hidangan, yang mencerminkan keragaman rasa dan budaya yang ada di Papua.
Di antara berbagai olahan sagu tersebut, papeda memiliki ciri khas yang membedakannya dari makanan lain.
Papeda, dengan teksturnya yang kental dan lengket, tidak ditemukan di semua wilayah Papua. Hidangan ini lebih dikenal di kalangan masyarakat adat yang tinggal di sekitar Danau Sentani, kawasan Taikat di Arso, serta wilayah Manokwari.
ADVERTISEMENT
Di daerah-daerah tersebut, papeda merupakan bagian penting dari kebudayaan lokal yang memiliki makna mendalam.
Papeda memainkan peran penting dalam upacara adat dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Meskipun tidak sepopuler sagu bakar atau sagu lempeng, papeda tetap menjadi simbol kearifan lokal yang melekat erat dengan sejarah dan tradisi masyarakat Papua.
Papeda, dengan cara penyajian yang khas, menjadi bukti nyata dari keragaman kuliner Papua yang kaya akan nilai budaya.
Hidangan ini umumnya disajikan dengan lauk-pauk khas, seperti ikan kuah kuning atau ikan bakar, yang semakin menambah cita rasanya.
Asal-usul papeda, yang berasal dari tradisi panjang masyarakat Papua dalam mengolah sagu, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner yang patut dilestarikan dan dihargai. (DANI)
ADVERTISEMENT